Wali Kota Eri Imbau Warga Waspadai Penipuan Modus Telepon Kecelakaan

SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau warganya untuk mewaspadai segala bentuk modus penipuan baik melalui telepon atau WhatsApp. Sebab, baru ini ada seorang warga yang menjadi korban penipuan dengan kerugian puluhan juta melalui modus telepon anak kecelakaan.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa kejahatan penipuan dengan modus telepon keluarga kecelakaan itu sudah lama. Untuk itu, ia meminta warga agar mengkroscek terlebih dahulu apabila menerima telepon yang mengabarkan ada keluarga kecelakaan.

Baca Juga: Satpol PP Surabaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Pertolongan Pertama Henti Jantung

"Misal kecelakaan, nanti biasanya ada yang telepon malam-malam. Kalau ada yang telepon cek dulu, ditanyakan rumah sakit mana," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (7/2/2023).

Menurutnya, modus telepon ada keluarga kecelakaan telah berulang kali dilakukan oleh pelaku kejahatan. Maka dari itu, yang paling penting sekarang adalah warga harus lebih berhati-hati ketika menerima telepon dari orang tak dikenal.

"Kejadian ini sudah terjadi berulang kali. Kalau sudah berulang kali terjadi dengan modus yang sama, maka kalau kita kena, berarti kita yang kurang hati-hati," katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial

Wali Kota Eri juga mengungkapkan, bahwa tak hanya telepon modus keluarga kecelakaan yang seringkali digunakan pelaku kejahatan. Namun, modus penipuan dengan mengaku pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga kerap dilakukan oleh pelaku kejahatan.

Cilegon dalam

"Nanti juga sama, ketika ada pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) atau wali kota pasti ada telepon (penipuan) seperti itu. Herannya kok masih ada yang tertipu. Makanya saya berharap warga Surabaya mohon berhati-hati," pesan Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah

Oleh sebabnya, Cak Eri kembali mengimbau warga apabila mendapatkan telepon serupa agar dapat mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut. Mulai dari di mana rumah sakit keluarga yang dikabarkan mengalami kecelakaan hingga nomor telepon tenaga kesehatan atau dokter yang menangani.

"Kalau mereka tidak bilang rumah sakit mana, terus nomor ponsel dokternya masih tidak jelas, artinya kan tidak benar. Biasanya juga telepon itu pagi hari, bikin kita kaget. Makanya modus-modus seperti ini supaya lebih hati-hati, lebih dikuatkan lagi imannya biar tidak gampang dibohongi," pungkasnya. Sd

Editor : Redaksi

Berita Terbaru