Dikerjai Indosurya, Anya Dwinov Rugi Rp 5 Miliar

JAKARTA - Anya Dwinov juga menjadi salah satu dari korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya. Uangnya senilai Rp 5 miliar raib.

Artis cantik ini mengaku sudah dua tahun menanti kabar mengenai kejelasan uangnya tersebut. Namun ia tidak juga mendapatkan kepastian.

Baca Juga: Baju Tahanan yang Dipakai Natalia Rusli Lain daripada yang Lain

"Aku adalah satu korban dari Indosurya, aku menaruh uang di Indosurya dalam bentuk deposito perbulan jatuh temponya," cerita Anya Dwinov saat ditemui di kawasan Transmedia, Tendean, Jakarta Selatan.

"Dua tahun terakhir ini momentum yang cukup berat buat aku. Sejak Februari 2020 ada uang aku sebesar Rp 5 miliar raib berada di tangan orang lain," sambungnya.

Anya Dwinov sempat ingin menarik depositonya pada Februari 2020, hingga tiga bulan kemudian muncul pemberitaan soal penipuan Indosurya. Para korban kemudian membentuk aliansi dan beramai-ramai untuk meminta pengembalian uang mereka.

"Mei 2020 saya nggak dengar kabar apa pun (soal penarikan deposito), cuma ada pemberitaan gagal bayar tiba-tiba ada WhatsApp grup dalam bentuk aliansi dari beberapa nasabah. Mei 2020 kita diajak ketemuan di kantor Indosurya di Kuningan, di sana bukan pertemuan diskusi dan cari solusi jalan keluar."

Baca Juga: Duit Indosurya yang Mengalir ke Luar Negeri Sebesar Rp 240 Triliun

Saat itu, dicapailah kesepakatan dimana Indosurya mencicil kerugian para nasabah. Uang Anya Dwinov dijanjikan akan dikembalikan dengan cara dicicil selama 10 tahun.

Cilegon dalam

"Saya ada Rp 5 miliar maka saya sepakat pengembalian dicicil selama 10 tahun dengan 120 kali dengan total Rp 43,250,000," terang Anya Dwinov.

Namun nyatanya, pengembalian tak sesuai dengan kesepakatan dan uang yang diterima oleh Anya Dwinov masih jauh dari yang dijanjikan.

Baca Juga: Ngeri! Kasus KSP Sejahtera Bersama Lebih Besar dari Indosurya

"Kenyataannya yang berlaku cicilan pertama masuk Januari 2021. Saat Januari, dari Rp 43 juta hanya ditransfer Rp 1,5 juta. Februari ditransfer Rp 500 ribu, Maret Rp 500 ribu lagi, April Rp 400 ribu, Mei dan seterusnya tidak ada transferan apa-apa," ujar Anya Dwinov.

"Total Rp 2,9 juta (yang dikembalikan) dari Rp 5 miliar," tukasnya.

Editor : Redaksi

Berita Terbaru