Launching Kalender Wisata Ponorogo Tahun 2023, Cek 71 Agenda Wisatanya di Sini

PONOROGO (Realita)- Pasca capaian gemilang sektor wisata di tahun 2022. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tampaknya semakin serius dalam mewujudkan Ponorogo menjadi kota wisata budaya dan religi. 

Hal ini terungkap dalam Launching Kalender Wisata Ponorogo tahun 2023, yang digelar di Telaga Ngebel, Sabtu (11/02/2023) malam. 

Baca Juga: Urai Polemik One Way, Bupati Ponorogo Kembalikan Jadi Dua Arah Lagi

Selama tahun 2023 ini,  Pemkab Ponorogo bakal menyajikan sedikitnya 71 agenda wisata. Dimana ada 62 agenda wisata budaya, dan 9 agenda wisata religi yang dihelat selama Januari hingga Desember 2023. Tak hanha itu, di tingkat kecamatan ada 35 agenda wisata yang juga akan digelar selama tahun ini. 

Di mana ada 10 top agenda kegiatan wisata yang digelar. Antara lain, Hoscestra di Bulan Mei, Ngebel Akustik Festival di Bulan Juni, Festival Nasional Reog Ponorogo, Kirap Pusaka, Larungan Telaga Ngebel di Bulan Juli, Festival Reog Remaja, Hari Jadi Ponorogo di Bulan Agustus, Festival Reog Anak, Konser Kreatif di Bulan September, dan Konser Raya MNC di Bulan Oktober. 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, launching kalender wisata Kabupaten Ponorogo ini untuk menggeliatkan kembali ekonomi melalui sektor wisata. Serta mewujudkan Ponorogo Kota wisata Budaya dan Religi. 

" Kami menargerkan kenaikan ekonomi di tahun 2023 ini akan terkontraksi 5,7 persen, mudah-mudahan. Karena dengan 71 agenda wisata ini akan ada tumbuh ekonomi baru, UMKM berjalan, organik pendukung wisata juga muncul. Sehingga Ponorogo ada kecepatan naik kelas," ujarnya. 

Baca Juga: 3 Minggu Sumbang PAD Ponorogo Rp 360 Juta, Pasar Malam Aloon-Aloon Diperpanjang

Kang Giri sapaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menghimbau seluruh pelaku wisata di Ponorogo, dapat ikut mendukung Ponorogo menjadi jujugan wisata bagi wisatawan lokal dan internasional. Hal ini agar, tidak menimbulkan image buruk bagi Ponorogo, usai dikunjungi wisatawan. 

"Mudah-mudahan semua menyesuaikan, sahabat kami di Ponorogo ikut mendukung. Menuju kota wisata tidak sederhana. Misalnya harus ramah, senyum, bersih, hotelnya menyesuaikan. Front office, breakfast , kamar mandi dan toilet. Jangan lupa ditulisi hotel untuk keluarga dan tidak boleh tidak suami-istri. Sehingga wisatawan benar-benar merasa nyaman datang ke Ponorogo," ungkapnya. 

Ia juga mengaku, pemerintah desa khususnya di selingkat Ngebel, juga cepat tanggap menanggkap peluang ini, untuk mbangun destinasi wisata lokal. Keberadaan Water Fountain (Air Terjun Menari) dan sejumlah pertunjukkan di lokasi wisata ini, terbukti signifikan mendatangkan wisatawan. 

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

" Kampung Jepang, Korea, Kebun bunga Talun. Setiap desa ada penyangga. Tidak hanya ada Ngebel, air mancur ada belanja sambil beli oleh-oleh. Ini keren, wisatawan akan semakin betah berwisata di Ponorogo," pungkasnya.adv/znl


 

Editor : Redaksi

Berita Terbaru