DEPOK (Realita)- Aksi begal payudara kembali terjadi di Depok. Seorang perempuan warga Gg. Mahali, Pondok Cina, Beji menjadi korban begal payudara pada Senin (7/6/2021) malam.
Video pelaku yang menggunakan sepeda motor matic terekam kamera CCTV dan viral di media sosial saat menjalankan aksinya.
Baca Juga: Pelaku Begal Payudara yang Menyasar Wanita yang Sedang Olahraga, Dihajar Massa
Dari rekaman CCTV warga kondisi jalan saat itu memang sepi. Wanita tersebut tiba-tiba dihampiri pria yang mengendarai motor. Lalu pelaku langsung meremas payudara wanita itu.
Saat kejadian ada satu warga di lokasi kejadian. Kemudian warga itu langsung lari mengejar pelaku. Namun karena pelaku menggunakan motor jadi warga kehilangan jejak.
“Kejadiannya sih cepat. Dia (pelaku) nungguin di situ pas ceweknya lewat dari saya, ya langsung aja diiniin (diremas),” kata Rian, saksi mata kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Pelaku sudah menunggu di motor dan parkir tak jauh dari lokasi kejadian. Namun Rian mengaku tidak tahu sudah berapa lama pelaku menunggu disana.
Pelaku bercirikan menggunakan pakaian kerja rapi dan memakai helm.
“Dia sendirian. Setelan kerja, rapi. Pakai helm. Motornya matic,” ungkapnya.
Pelaku datang dari arah depan Jalan Margonda kemudian masuk ke Gang Mahali. Sementara korban pun sama karena hendak pulang ke kostnya.
Baca Juga: Tiga Bulan Nggak "Dijatah" Istri, Arek Pandegiling Jadi Begal Payudara, 4 Siswi SMP Jadi Korban
“Dari depan Margonda mau masuk kedalam juga dia. Pelaku kabur kearah dalam,” paparnya.
Rian mengaku tidak terlalu tahu detil kejadian. Yang dia tahu saat kejadian dia mendengar suara wanita teriak dan dia langsung mengejar pelaku.
Ketua lingkungan setempat, Anto mengaku tidak menduga wilayahnya menjadi sasaran pria bejat yang selalu melecehkan wanita penghuni kos di lingkungannya.
“Kita nggak terduga (dua kali), kejadiannya pun sama kayak gitu (oleh pengendara motor),” kata Anto.
Baca Juga: Pelaku Begal Payudara Dihajar Massa
Anto mengatakan, padahal pihaknya bersama warga sekitar selalu rutin melakukan ronda malam. Namun, menurutnya sang pelaku lebih pintar dengan melakukan aksinya di bawah jam ronda.
“Ngamanin sebetulnya sudah ngamanin (ronda), tapi kejadiannya selalu dibawah jam 00.00, kalo ngeronda itu kan jam 00.00 baru pada ngumpul,” katanya.
Anto pun menambahkan, berkaca dari kejadian itu, pihaknya meminta agar warganya untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian kepada pengurus lingkungan.
“Kita udah kasih tahu ke warga juga, kalau ada apa-apa laporan,” tambahnya.Hendri
Editor : Redaksi