Lapak UMKM Kelurahan, Penyumbang Turunnya Angka Pengangguran di Kota Madiun

MADIUN (Realita) - Angka pengangguran di Kota Madiun mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun tahun 2021 lalu, tingkat pengangguran mencapai 8,15 persen. Namun ditahun berikutnya, turun menjadi 6,39 persen atau tinggal 6.188 orang.

Yang menjadi soal, angka yang dicatat BPS berbeda dengan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerkukm) Kota Madiun. Pasalnya, Disnakerkum hanya menemukan 4.004 orang menganggur atau 4,36 persen saja. Bahkan dari jumlah itu, sebanyak 287 orang menganggur masih berstatus pelajar yang berumur 15-18 tahun.

Baca Juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM

Menanggapi hal ini, Kepala Disnakerkukm Kota Madiun, Andriono Waskito Murti mengaku, perbedaan data itu terjadi karena metode yang digunakan tidak sama. Pihaknya menerjunkan petugas untuk turun ke rumah-rumah guna mendata warga yang belum bekerja.

Meski begitu, data yang disajikan Disnakerkukm bukan sebagai pembanding data BPS. Melainkan sebagai database untuk menentukan kebijakan pemerintah daerah ke depan. Apalagi, data ini sudah by name, by address, sehingga penanganannya bisa tepat sasaran.

“Jadi kita terjunkan petugas ke rumah-rumah, ke kelurahan, ke RT untuk mendata orang yang belum bekerja itu berapa. Kalau BPS kan pakai proyeksi,” katanya, Rabu (22/2/2023).

Terpisah, Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny membenarkan perbedaan metode yang digunakan. Menurutnya, untuk menghitung angka pengangguran, petugas BPS melakukan sampel di bulan Agustus setiap tahunnya.

Baca Juga: Aplikasi Baru Bikinan China Ancam UMKM Indonesia

“Angkanya sebenarnya sudah turun dari tahun 2021 ke 2022, tapi meskipun turun bukan berarti adem ayem. Tetapi dari angka 6 ribu sekian itu, mereka (Pemkot Madiun,red) penasaran, sehingga melakukan pendataan by name by adress ya kita apresiasi,” ungkapnya.

Cilegon dalam

Lebih lanjut dikatakannya, sepanjang tahun 2021 angka pengangguran tinggi disebabkan dampak pandemi covid 19 yang menyebabkan banyaknya karyawan di-PHK. Sedangkan tahun 2022 pengangguran turun terjadi karena kasus covid 19 mulai melandai. Secara otomatis, mobilitas penduduk meningkat dan sektor jasa maupun perdagangan kembali menggeliat. Sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Afiliasi Pedagang di Lamongan Nyatakan Dukungan kepada Paslon YES - Dirham

Selain itu, adanya pembangunan lapak UMKM di setiap kelurahan yang digagas pemerintahan Walikota Madiun, Maidi menjadi salah satu faktor turunnya angka pengangguran.

“Termasuk adanya lapak UMKM di kelurahan itu banyak menyerap tenaga kerja,” terangnya. paw

Editor : Redaksi

Berita Terbaru