JAKARTA - Lagi-lagi Korea Selatan mencetak rekor terendah tingkat kesuburan di dunia. Menurut data statistik Korea, jumlah rata-rata bayi per wanita turun menjadi 0,78 dibandingkan tahun sebelumnya 2022 yakni 0,81.
Angka ini terendah di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Kebanyakan memiliki angka rata-rata 1,59 pada tahun 2020, dan jauh di bawah 1,64 di Amerika Serikat dan 1,33 di Jepang pada tahun yang sama.
Baca Juga: Krisis Seks di Jepang dan Korea Selatan Makin Mengkhawatirkan
Pemerintah gagal meningkatkan penurunan tingkat kelahiran, meskipun menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk subsidi pengasuhan anak.
Dikutip dari Reuters, pada tahun 2020, negara penghasil film romantis ini adalah satu-satunya negara di antara anggota OECD yang memiliki tingkat kesuburan di bawah satu, sehingga populasinya menyusut.
Menikah dipandang sebagai prasyarat untuk memiliki anak di Korea Selatan, tetapi jumlah pernikahan juga merosot di negara tersebut, di tengah tingginya biaya perumahan dan pendidikan.
Baca Juga: Wanita China Didesak Presiden Xi Jinping Menikah dan Hamil
Dari seluruh wilayah, Ibukota negara Seoul mencatat tingkat kelahiran terendah 0,59.
Sebelumnya diberitakan, banyak pasangan suami istri yang enggan memiliki anak. Hal itu berkaitan dengan prioritas kesibukan kerja dan biaya yang tidak murah saat membesarkan anak di negara pusat Drakor ini.
Baca Juga: Himperra Gelar Sekolah Properti di Surabaya
"Hidupku dan suamiku yang utama," cerita Choing Jung Hee, salah satu pekerja kantoran kepada The Guardian.
"Kami menginginkan kehidupan yang menyenangkan bersama, dan sementara orang mengatakan memiliki anak dapat memberi kami kebahagiaan, itu juga berarti banyak waktu yang mungkin membuat kami merasa ingin menyerah," lanjut dia.ik
Editor : Redaksi