Musrenbang Kecamatan Junrejo 2023, Ada 4 Isu Strategis dan 71 Usulan

BATU (Realita)- Empat isu strategis dan 71 usulan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Junrejo Tahun Anggaran 2024,  di Pendopo Kantor Kecamatan Junrejo, Rabu (22/2/2023).

Musrenbang Kecamatan Junrejo tahun 2023 telah menghasilkan total 71 usulan dari enam Desa dan satu kelurahan terkat program/ kegiatan pembangunan. Dengan rincian sebagai berikut, Desa Torongrejo mengusulkan 7 kegiatan, Desa Beji mengusulkan 8 kegiatan, Desa Mojorejo mengusulkan 13 kegiatan. 

Baca Juga: Musrenbang di Kelurahan Kebondalem, Fokus pada Pembangunan Darurat

Berikutnya, Desa Junrejo mengusulkan 6 kegiatan, Desa Pendem mengusulkan 8 kegiatan, Desa Tlekung mengusulkan 8 kegiatan, Kelurahan Dadaprejo mengusulkan 21 kegiatan.

Camat Junrejo, Dian Saraswati, menjelaskan bahwa tema Musrenbang tahun 2024 adalah “Penguatan Reformasi Birokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Didukung Kualitas Infrastruktur Inovasi dan Daya Saing SDM”. Pihaknya pun memaparkan kearifan lokal setiap Desa dan Kelurahan di wilayah Kecamatan Junrejo.

Lebih lanjut, Dian Saraswati menyampaikan Musrenbang tahun 2023 kali ini tak lepas dari isu strategis pembangunan 2024, ada 4 isu strategis yang bisa kami angkat diantaranya, penanganan stanting, kemiskinan ekstrim, inflasi dan persiapan pemilu serempak. 

"Untuk penanganan stanting di wilayah kecamatan Junrejo dari data yang kami dapatkan dari Dinas Kesehatan serta  Dinas pemberdayaan ada 1610 balita stanting dan yang tersebar di wilayah Kecamatan Junerjo Total dari hasil bulan timbang agustus 2022 sebanyak 374 balita dan ini perlu kerjasama kita semua," ujar Dian Saraswati.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Tetapkan 7 Preferensi Pembangunan di 2024

Selain itu, Dian Saraswati menegaskan, terkait penanganan kemiskinan ektrim dari data Dinas Pemberdayaan total dari jumblah penduduk yang terindikasi kemiskinan ekstrim dari Decil 1 dan 2 sebanyak 1011 jiwa. Pihaknya juga sudah menyurati Desa dan Kelurahan untuk melakukan verifikasi data.

"Untuk penanganan inflasi di Kecamatan Junrejo, kami membagikan bibit cabe ternyata menurut hasil survei bisa turut menurunkan inflasi," tuturnya.

Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan, seluruh usulan tersebut akan dipertimbangkan dan dikaji ulang agar benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat dan mewujudkan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan partisipatif dari bawah. Selain itu, akan difokuskan pada usulan yang diprioritaskan, untuk hal yang bisa diselesaikan di tingkat kelurahan/desa harus segera dieksekusi.  

Baca Juga: Bahas RKPD 2024, DPRD Ponorogo Beri Catatan Arah Pembangunan

Aries juga menekankan bahwa setiap OPD tidak bisa berdiri sendiri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Untuk itu harus bergerak bersama-sama untuk menyelesaikan permasalahan. 

“Seluruh OPD harus turun ke seluruh masyarakat miskin. Apapun bentuknya kita harus intervensi, bisa melalui program maupun kemampuan OPD tersebut. Bisa melalui BLT atau pemberian makanan setiap hari,” ujar Aries.ton

Editor : Redaksi

Berita Terbaru