JAKARTA-Jagad Twitter kembali dihebohkan dengan cuitan salah seorang wanita soal pelecehan seksual yang dialaminya. Siapa sangka, wanita tersebut justru mengalami pelecehan yang dilakukan oleh salah seorang publik figur ternama.
Wanita pemilik akun Nyelaras @quweenjo, secara terang-terangan membongkar masa lalunya yang pernah mengalami pelecehan seksual. Nyelaras mengaku, pelecehan tersebut dilakukan oleh presenter sekaligus pembawa acara di radio, Gofar Hilman.
Baca Juga: LPSK Beri Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Anak di Singkawang yang Diduga Libatkan Anggota DPRD
Hal ini bermula dari salah seorang warganet yang bertanya, "Kalian pernah di-notice publik figur gak? Kalo pernah, sama siapa?," bunyi pertanyaan tersebut, seperti dikutip, Rabu (9/6/2021).
Nyelaras pun menanggapi pertanyaan tersebut lewat thread yang dibuatnya. Ia pun menceritakan pengalaman tak mengenakan yang pernah diterimanya dari publik figur hingga membuatnya merasakan trauma.
"Trauma? banget. Kejadian itu udah 2019, tapi sampe sekarang tanpa sadar gue masih gemeter & punya emosi terpendam tiap gak sengaja liat dia di TV. Gue memilih untuk sebisa mungkin keyword/akun sosmednya gue mute biar nggak muncul-muncul di home/eksplor/apa pun," cuit Nyelaras.
Trauma yang dialami Nyelaras tersebut tak lain adalah pelecehan seksual yang dilakukan oleh publik figur di tempat umum. Bahkan, ia sampai-sampai diteriaki para laki-laki di sekitarnya, "Dienakin kok enggak mau?," kata Nyelaras.
Seakan memberikan bukti, Nyelaras pun membagikan video dirinya ketika sedang asik menikmati waktu di sebuah klub bersama Gofar Hilman.
Awalnya, Nyelaras tak menyebutkan nama sang publik figur secara pasti. Namun, ada salah satu pengikutnya yang mengatakan kalau publik figur yang dimaksud Nyelaras adalah Gofar Hilman.
Seakan membenarkan hal tersebut, Nyelaras pun kembali membuat cuitan dan menceritakan kronologi pelecehan seksual yang dialaminya itu pada 2018 silam di salah satu event musik di Malang.
"Beberapa orang tanya, beneran? Iya bener. Di Agustus 2018 gue dateng ke acara yang salah satu bintang tamunya Gofar Hilman di Malang. Di penghujung acara gue maju ke depan niat untuk keperluan Instastory. My mistake, Lalu Gofar tarik dan rangkul gue, ok gue pikir dia humble," tutur Nyelaras.
Baca Juga: Bejat, Cabuli Anak Tiri, Kuswanto Oknum Polisi Hanya Dihukum 6 Tahun Penjara
Nyelaras sempat berpikir kalau Gofar memang humble kepada siapa pun yang ditemuinya. Namun siapa sangka, Gofar justru melakukan aksi pelecehan tersebut kepadanya.
"Setelah selesai rekam video bareng dia, tangan dia tiba-tiba peluk gue dari belakang. Gue mulai bingun harus gimana karena pelukannya kok kenceng banget? Gue pakai dress selutut, tangan gofar tiba-tiba masuk ke baju gue. Satu tangan dari atas, satu lagi dari bawah. Gue shock," cerita Nyelaras.
"Di situ tangan Gofar mulai 'mengacak-acak' bagian-bagian tubuh sensitif gue. Gue minta lepas enggak didengar dan kondisinya depan gue rame banget cowok menyaksikan itu cuma teriak "dienakin kok enggak mau?" Iya, gue langsung rendah banget," sambungnya.
Beruntungnya, Nyelaras dibantu oleh salah seorang pria sehingga Gofar tak melanjutkan aksinya tersebut.
"Alhamdulillah ada satu laki-laki yang tarik tangan gue dari Gofar dan keramaian itu. Dia bilang "udah, lo aman di sini". Gue lupa banget nama lo, tapi kalau suatu saat lo baca dan engeh ini elo, maaf gue belum sempet ngomong makasih banyak udah nolongin. Gue berusaha stay cool saat itu tapi otak gue blank," cuit Nyelaras.
Baca Juga: Jadi Terdakwa Pelecahan Terhadap Anak, Putra Jaya Setiadji Terancam 15 Tahun Penjara
Nyelaras mengaku jijik dengan perilaku Gofar dan para pria disekelilingnya yang justru tak menolongnya. Hal itulah sempat membuat dirinya trauma akan kerumunan.
"Memang jijik dengan kelakuan Gofar, tapi lebih jijik dengan kerumunan orang-orang yang saut-sautan "dienakin kok gamau" dan "yaaaah" itu sambil ketawa-ketawa. Jadi sempet trauma dengan keramaian untuk beberapa waktu," tutur Nyelaras.
Nyelaras mengaku, beberapa bulan setelah kejadian, ia sempat speak up di Instagram namun tak mendapat perhatian penuh. Bahkan, ia turut disalahkan atas pengalaman buruknya itu.
Beruntungnya, ia masih mendapat dukungan dari orang-orang terdekat yang mau mendengar dan percaya akan ceritanya tersebut.tw
Editor : Redaksi