MIAMI - Seorang pria di Florida, Amerika Serikat, meninggal dunia setelah membasuh hidungnya dengan air keran. Rupanya, air tersebut terkontaminasi dengan amuba 'pemakan otak' yang sangat berbahaya.
Korban yang tak disebutkan namanya, tinggal di Charlotte County. Departemen Kesehatan di wilayah itu menyatakan, sang pria sepertinya terinfeksi amuba setelah mencuci bagian dalam hidungnya dengan air keran.
Baca Juga: Usia Baru 24 Tahun, Putri Rapper Snoop Dogg Kena Stroke Parah
"Pria dewasa ini dilaporkan melakukan pembilasan hidung setiap hari dengan air keran yang belum direbus, yang dianggap sebagai sumber infeksi," kata Centers for Disease Control dan Prevention dilansir New York Post, Jumat (3/3/2023).
Saat ini, investigasi sedang dilangsungkan oleh otoritas terkait untuk mengetahui dengan detail mengenai penyebab kematiannya. Adapun amuba mematikan itu namanya Nagleria fowleri, yang membunuh 97% dari orang yang terinfeksi. Hanya beberapa orang bisa selamat dari infeksinya.
Amuba ini menyebabkan penyakit yang disebut meningoencephalitis amuba primer, juga dikenal sebagai PAM atau meningitis amebic. Gejala awal termasuk sakit kepala, muntah dan mual. Korban kemudian dapat menderita masalah kognitif.
Baca Juga: Usai Bercinta dengan Pacar, Model Panas Ini Kena Stroke
Terjadi pula pembengkakan parah yang akhirnya membusuk pada otak dan sumsum tulang belakang hingga hampir selalu akan menyebabkan kematian. Sejauh ini, belum ada perawatan efektif yang diketahui untuk menangkal infeksi amuba ini.
Baca Juga: Imam, Anak 13 Tahun Viral dengan Masalah Gizi Buruk
Meski terjadi kasus mengerikan, otoritas meyakinkan bahwa air keran di area itu masih aman diminum karena amuba hanya bisa menginfeksi melalui hidung. Kejadian infeksi juga langka, di mana terjadi beberapa kematian per tahun di AS, biasanya berasal dari air danau dan sungai.
Menurut Departemen Kesehatan AS, hanya sekitar tiga orang yang terinfeksi amuba itu setiap tahun, tetapi kasus tersebut biasanya berakibat fatal. Antara tahun 1962 dan 2022, ada 157 kasus yang dikonfirmasi di AS dan 37 kasus terkait dengan Florida.ik
Editor : Redaksi