Minyak Kita Langka di Ponorogo, Distributor Akali Pakai Sistem Bundling

PONOROGO (Realita)- Memasuki hari pertama bulan Romadhon tahun ini, sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Ponorogo dibuat pusing dengan langkanya Minyak Kita di pasaran. Pasalnya saat ini permintaan minyak pemerintah itu cukup tinggi permintaannya. 

Seperti yang dikatakan, Gemi Astuti (53) salah satu pedaganh di Pasar Legi Kota Ponorogo ini. Ia mengatakan, sudah sebulan lamanya minyak seharga Rp 14.000 per liter itu hilang dari pasaran. 

Baca Juga: Penjualan Minyak Goreng Menurun 11 Persen

" Sudah lama, hampir satu bulan. Stoknya gak ada ditawari harga mahal saya gak mau karena Rp 170 ribu untuk satu kardus isi 12 botol," ujarnya, Kamis (23/03/2023). 

Gemi menambahkan, akibat langkanya stok Minyak Kita, para pedagang mengakali dengan menjual minyak premium dan minyak lainnya yang memiliki harga tinggi. Seperti Fortune, Permata, dan Camar. 

" Yang ada Fortune Rp 17.500 sama Permata Rp 15.000 satu liter. Fortune satu kardus Rp 192.000, naik dari 16.000 per liter. Banyak yang mencari minyak kita tapi tidak ada," ungkapnya. 

Baca Juga: Kartel Narkoba Bersenjata Serbu Stasiun TV saat Siaran Langsung

Berbeda dengan Gemi, Marsiban (60) pedagang mrancang lainnya di Pasar Legi Ponorogo mengaku, bila pedagang ingin menyetok minyak kita, distributor menerapkan sistem Bundling (memaketkan ) dengan produk lainnya seperti kecap bangau, dan royco. 

Cilegon dalam

" Kalau mau membeli Minyak Kita harus paketan. Satu paket itu terdiri dari kecap Royco , kecap Bangau, ya yang kebutuanya kita habis," akunya. 

Baca Juga: Dianggap Tak Berijin Truk PT BIMA Dihentikan Oknum Wartawan, Ini Penjelasan PT BIMA

Hal ini menurut Marsiban, memberatkan para pedagang lantaran hal itu memicu menumpuknya barang dagangan di kios, akibat tidak terjual. 

" Ya memberatkan, minyaknya habis. Barang lainnya masih banyak dan tidak laku. Padahal tidak terlalu penting juga," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru