Pilwalkot Madiun, Golkar Belum Tentukan Sikap

MADIUN (Realita) – Menyambung berita sebelumnya berjudul “Didukung Mayoritas Partai, Maidi Berpotensi Maju Kembali”, hanya satu partai yang memiliki kursi di DPRD saat ini belum memberikan jawaban atas arah dukungan dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Madiun 2024. Yakni Golkar.  

Namun, akhirnya partai berlambang pohon beringin itu menyatakan bahwa saat ini masih memfokuskan diri untuk meraup suara dalam Pemilihan Legeslatif (Pileg) mendatang.

Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Pemilu Tingkat Kota Madiun Diwarnai Protes

“Kita nggak akan bicara Pilwalkot dulu. Kalau kursinya 2 mau mengajikan calon kan masih kurang pas. Kalau sudah kursinya naik, baru kita akan berbicara masalah pencalonan Walikota,” kata Sekertaris DPD Golkar Kota Madiun, Bagus Rizki Dinarwan, Rabu (29/3/2023).

Lebih lanjut dikatakannya, Pileg menjadi pekerjaan rumah (PR) utama. Dengan menaikkan jumlah kursi maupun suara, maka akan menjadi mudah untuk mengusung siapapun calonnya.

“Misalkan Golkar pasang pososi Wakil Walikota yang mungkin nanti mengusung pak Maidi. Tetapi kalau kursinya hanya 2 kan diguyu. PR-nya kan harus menaikkan kursi dulu. Kalau logis, kita harus memenangkan partai dulu, baru mengambil sikap,” ujarnya.

Jika sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara terang-terangan mengusung Maidi sebagai calon Walikota di Pilwalkot 2024, Bagus beranggapan bahwa gebrakan itu dimungkinkan adanya kepentingan politik semata.

“Kalau partai lain sudah mengawali, ya mungkin punya kepentingan ingin digandeng oleh pak Maidi. Tetapi Golkar tidak seperti itu. Golkar tetap sesuai mekanisme dan mengikuti petunjuk dari provinsi maupun pusat,” ujarnya.

Baca Juga: Pleno Kecamatan Sudah Selesai, Anggota DPRD Ini Minta Masyarakat Bersabar

Meski belum menentukan sikap dukungan, dirinya mengakui kinerja Walikota saat ini Maidi cukup bagus. Tetapi lagi-lagi, semua keputusan ada ditangan DPD dan DPP Golkar.

 “Kalau secara pribadi saya mengakui kinerjanya pak Maidi bagus. Tetapi didalam politik itu keadaan bisa berubah dengan cepat. Tetapi apapun  kebijakan partai itu tidak lepas dari provinsi maupun pusat,” ucapnya.

Yang jelas, siapapun nantinya yang akan diusung, harus memiliki satu pandangan yang sama, serta merasa nyaman didalam bekerja memajukan Kota Madiun.

Baca Juga: KPU dan Bawaslu Jombang Dikucuri Dana Hibah Rp 79 Miliar

“Tetapi yang pasti pasangan  Walikota dan Wakilnya harus ada keserasian, ada kesamaan frekwensi, kesamaan pandangan, dan kesamaan tujuan. Sehingga bekerja itu bisa nyaman. Itu yang paling penting,” tuturnya.

“Kalau kita bicara calon si A dan si B kalau dia bekerjanya nggak nyaman, terus hanya dipaksakan karena bargaining posisi, maka itu tidak pas. Karena kami pengennya ya Walikota bersama wakilnya itu kerja dengan nyaman dan meninggalkan kesan yang baik,” tandasnya. adi (bersambung)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Timnas Arab Saudi Cukur Habis Thailand 5-0

DOHA - Piala Asia U-23 2024 telah menuntaskan laga matchday kedua di Grup B dan C. Jepang dan Korea Selatan amankan tiket ke fase gugur. Thailand dibantai Arab …