Dimintai Tanggungjawab Menikahi, Siswa SMK Tembak Pacar Hamil hingga Tewas

CIANJUR- AG (17) dan D (17),  pelajar SMK di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pelaku pembunuhan Ria Puspita (18), siswi SMK di Cianjur, berhasil diringkus polisi. Terungkap jika AG membunuh korban yang merupakan mantan kekasihnya itu dengan menggunakan senapan angin. Otak pembunuhan adalah AG sementara D diduga terlibat dan berada di lokasi kejadian saat AG membunuh RP.

Kapolsek Sukanagara, AKP Tio saat dihubungi, Senin (24/4/2023) mengatakan selang beberapa jam melakukan aksi sadisnya menghabisi nyawa korban, pelaku diringkus.

"Pelaku AG ditangkap Senin dini hari di rumah orang tuanya di Kecamatan Pagelaran, dia mengakui perbuatannya menghabisi nyawa korban yang satu sekolah karena diminta bertanggung jawab atas kehamilan korban," katanya.

Kapolsek Sukanagara AKP Tio mengatakan saat ditemukan, terdapat sejumlah luka pada jenazah korban. Mulai dari luka lebam di leher hingga luka robek di bagian kepala.

Pelaku sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa korban tidak jauh dari rumah orang tuanya, hanya berjarak 100 meter. Korban dibunuh dengan sadis, ditembak sebanyak dua kali menggunakan senapan angin yang dibawa pelaku di bagian kepala belakang, hingga tewas.

Menurut Tio, awal mula terjadinya peristiwa pembunuhan ini berawal dari korban dan pelaku yang janjian bertemu pada Minggu, 23 April 2023. Pada saat janjian bertemu di suatu tempat, korban lalu meminta pertanggungjawaban pelaku.

"Dan terjadilah cekcok mulut diantara keduanya, sampai kejadian penembakan tersebut," urainya.

"Kami langsung melakukan penyelidikan termasuk meminta keterangan orang tua korban dan saksi lainnya, dari keterangan saksi ditemukan kalau korban dijemput pelaku yang merupakan pacarnya," katanya.

Jasad Ria ditemukan di Sungai Ciparay Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Cianjur pada Minggu (24/4/2023).

Sebelum ditemukan tak bernyawa, Ria sempat dilaporkan hilang. Gadis muda itu awalnya berpamitan untuk menemui pacarnya. Bahkan korban sempat menelepon keluarga dengan suara lirih dan menangis.

"Setelah dijemput kekasihnya, beberapa jam kemudian korban menelepon keluarga sambil menangis. Tidak lama korban tidak bisa dihubungi dan hilang. Kemudian tadi pagi korban ditemukan sudah tewas di Sungai Ciparay," ujar Kapolsek Sukanagara AKP Tio, Minggu (24/4/2023).

Tio menjelaskan Ria ditembak dalam keadaan berdiri dari jarak sekitar dua meter. Setelah tembakan pertama, Ria berjongkok menahan sakit dan tak lama AG kembali menembak Ria di bagian belakang kepala dengan jarak kurang dari 1 meter.

"Dari pemeriksaan pelaku utama yakni Ag, menembak korban dua kali dengan senapan angin. Yang pertama membuat korban tersungkur, kemudian dirasa korban masih hidup, pelaku kembali menembak korban dengan senapan angin di bagian kepala belakang," kata Tio saat ditemui di Mapolsek Sukanagara, Senin (24/4/2023).

Tio mengatakan setelah itu pelaku menyeret tubuh korban dengan mengikatkan tali ke leher korban dan mengangkat tubuh korban ke atas pikap

"Setelah korban dibunuh, kemudian diangkut ke pikap dan dibuang ke sungai. Ketika menemukan sungai, korban langsung dibuang dari atas ke bawah sungai sedalam 5 meter," kata dia.

Menurutnya, kedua pelaku yang masih duduk di bangku SMK ini sudah diamankan di Mapolsek Sukanagara. "Kami juga amankan beberapa barang bukti, seperti senapan, tali tambang yang digunakan untuk menarik tubuh korban ke atas mobil, dan mobil pikap," kata dia.

Pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman kurungan seumur hidup, karena pelaku masih di bawah umur pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Cianjur. Saat ini pelaku sudah meringkuk di tahanan Polres Cianjur, untuk mempertanggun jawabkan perbuatannya.tri

Baca Juga: Tak Terima Diputus, Bocah 15 Tahun di Ponorogo Ini Sebarkan Video Masturbasi Pacar

Editor : Redaksi

Berita Terbaru