MADIUN (Realita) – Curah hujan dengan intensitas tinggi kembali melanda Kota Madiun, Kamis (27/4/2023) sore. Akibatnya, sejumlah ruas jalan tergenang air. Meski begitu, genangan tidak berlangsung lama, setelah petugas melakukan berbagai upaya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Suyanto mengatakan, salah satu genangan di jalan Pahlawan itu berawal meluapnya air sungai di gang Sendang Barat, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo. Hulunya mulai dari belakang Pasar Besar Madiun dan hilirnya ke pintu air Jalan Pandan. Luapan itu disebabkan karena adanya bangunan penutup saluran yang dibangun warga di gang Sendang dengan kondisi ambrol.
Baca Juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
Sehingga menutup aliran yang mengakibatkan terjadinya genangan air. Kondisi itu diperparah dengan tingginya curah hujan di Kota Pendekar.
“Genangan air itu sebenarnya tidak lama, beberapa menit saja sudah surut atau hilang. Dan penangananya tadi pagi saya turun ke lapangan, saya turunkan excavator sehingga untuk kedepannya ketika curah hujan tinggi tidak ada gangguan lagi,” katanya, Jum’at (28/4/2023).
Selain di jalan Pahlawan, genangan air juga terjadi di jalan Mastrip. Itu terjadi karena saluran pembuangan akhir sudah melebihi volume kapasitas. Sehingga mengalami antrean aliran air dan menimbulkan luapan dipermukaan jalan. “Genangan tidak lebih dari 10 menit sudah kembali normal,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi, pihaknya telah menyiagakan sejumlah peralatan dan personel untuk rutin memantau kondisi di lapangan. Tidak hanya itu, ia juga meminta warga untuk tidak membuang sampah di saluran agar aliran air lancar.
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah menuturkan, genangan air yang tidak berlangsung lama menandakan resapan air dari drainase dibawah trotoar berjalan optimal. Meski begitu, pihaknya bakal mengevaluasi peristiwa tersebut agar tidak terulang kembali.
“Saluran air lancar. Hanya memang trouble di gang Sendang yang mengakibatkan penyumbatan saluran air. Saat ini sudah kami bahas dengan PSDA supaya potensi-potensi kejadian serupa dapat diantisipasi,” katanya.
Baca Juga: Ratusan Ojol Gruduk Rumah Bacawali Madiun Maidi, Ada Apa?
Walikota Ajak Warga Bersihkan Lingkungan
MENGANTISIPASI agar genangan air tidak terjadi lagi, Walikota Madiun, Maidi meminta masing-masing RT menggerakkan warganya untuk membersihkan lingkungan. Utamanya sampah dan sedimen yang menumpuk di saluran air. Hal itu dilakukan agar aliran air lancar, sehingga ketika sewaktu-waktu curah hujan tinggi, air tidak menggenang di jalan dan pemukiman warga.
“Saluran-saluran yang penuh sampah ini segera dikerjabaktikan. Jadi langkah antisipasinya mulai pak RT kita gerakkan,” katanya usai membentuk desa tangguh bencana (Destana) Kelurahan Manguharjo, Jum’at (28/4/2023).
Biang genangan air akibat penutup saluran yang dibangun warga di gang Sendang ambrol.
Baca Juga: Cawali Madiun Maidi Komitmen Majukan UMKM
Jika tahun lalu per RW mendapat anggaran untuk membersihkan lingkungan, tahun ini per RT justru mendapat jatah anggaran sekitar Rp 5 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk membayar tenaga kasar yang berkontribusi membersihkan lingkungan.
“Kalau lingkungannya bersih maka ya tidak terjadi bencana (genangan air.red),” ujarnya.
Anggaran tersebut, lanjut Maidi, sudah diberikan ke masing-masing RT. Karenanya program pembersihan lingkungan secara berkala harus dilakukan untuk meminalisasi bencana alam yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
“Ini sudah kita jalankan, uang sudah kita berikan tinggal bagaimana antisipasinya harus kita jaga bersama,” tuturnya.adv
Editor : Redaksi