Tata Ekonomi Kota, Giliran Jalan Gajah Mada Ponorogo Di-Face Off

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali melakukan pendestrian trotoar di sejumlah jalan protokol kota Ponorogo. Kali ini giliran Jalan Gajah Mada yang akan di face off Pemkab Ponorogo. 

Dari data di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-PKP) Ponorogo tercatat, pendestrian trotoar akan dilakukan sepanjang Jalan Gajah Mada hingga perempatan Tonatan dengan anggaran mencapai Rp 6,3 miliar yang bersumber dari DAU tahun 2023. Untuk face off trotoar, sisi selatan akan dilebarkan 3,5 meter dan sisi utara 5 meter. 

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

Kendati demikian, berbeda dengan pendestrian di Jalan Hos Cokroaminoto, Urip Sumoharjo serta Jalan Jendral Sudirman yang menerapkan satu jalur lalu lintas, untuk face off trotoar di Jalan Gajah Mada tetap menerapkan dua lajur lalu lintas dengan 4 jalur. Dimana lebar jalan diperlebar menjadi 14 meter. 

Kepala DPU-PKP Ponorogo Jamus Kunto mengatakan, berbeda dengan 3 ruas jalan yang telah di face off sebelumnya, dimana lantai trotoar menggunakan granit, dekoratif concrete stamp atau beton yang dicetak. Ia mengaku selain lebih murah, penggunaan matrial ini dapat diperbaharui dalam kurun waktu yang lama, serta mudah didapat. 

" Kalau pakai granit atau kramik 10 tahun lagi pabrik sudah tidak mencetak motif yang sama, sehingga bila pecah maka akan belang atau berbeda warnanya. Sedangkan kalau pakai ini tidak akan kehabisan stok dan mudah didapat," ujarnya saat sosialisasi Face Off Jalan Gajah Mada dengan warga setempat di Balai Pertemuan DPU-PKP Ponorogo, Selasa (23/05/2023). 

Jamus mengaku, pekerjaan fisik pendestrian Jalan Gajah Mada meliputi penataan drinase, trotoar, pot bunga, tempat duduk, dan 34  PJU kanan dan kiri. Sementara untuk pohon menjadi kewenangan Dinas Lingkungan Hidup. 

Baca Juga: Arus Balik, Ratusan Pemudik Gunakan Bus Gratis Pemkab Ponorogo

 " Selesai disosialisasikan ini, maka proses penunjukan kontraktor secara lelang makan waktu 1,5 bulan. Sementara untuk fisik perkiraan dikerjakan Pertengahan juli atau akhir juli sudah dimulai," ungkapnya. 

Di tempat yang sama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan, alasan pihaknya getol melakukan face off trotoar, tak lain untuk menghilangkan kesan kumuh dari wajah Kota Ponorogo. Agar masyarakat dan wisatawan nyaman datang ke Kota Ponorogo, yang dapat berpengaruh meningkatkan perekonomian. 

" PKL nya ditata rapi, tidak ada sampah disana sini. Wajah kota nya cantik, membuat wisatawan banyak ke sini. Tentu circle P ekonomi ini akan berputar, dan kesejahtraan masyarakat terdongkrak," ujarnya.

Baca Juga: Bursa 3 Calon Cabup Ponorogo Menguat, Sugiri-Ipong Berpotensi Kembali Berhadapan

Sugiri tak lupa berharap upaya Pemkab untuk menata wajah Kota Ponorogo mendapat dukungan dari masyarakat. Karena hal itu dapat terwujud atas kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Kedepan ia berencana akan melanjutkan pendestrian trotoar di sepanjang jalur Jalan Sultan Agung dan Ahmad Dahlan. 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memimpin sosialisasi pendestrian trotoar jalan di DPU-PKP.Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memimpin sosialisasi pendestrian trotoar jalan di DPU-PKP.

" Saya mohon maaf bila aktifitas nantinya terganggu dengan adanya pekerjaan. Namun hal itu tidak akan lama, karena proses pekerjaan juga akan cepat. Hal ini untuk mewujudkanya jalur 8 pusat perekonomian kota ponorogo," pungkasnya. adv/ znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Pemuda di OKU Dibacok Tetangga Teman 

OGAN KOMERING ULU - Peristiwa pembacokan terjadi di Desa Bandar Agung, Kecamatan Lubuk Batang, Ogan Komering Ulu (OKU). Yang menjadi korban yakni seorang …