Sebelum Dibunuh, Mahasiswi Ubaya Masih Ajak Pelaku Jalan di Mall dan Makan Bakso

SURABAYA- Polrestabes Surabaya berhasil menguak kasus mayat perempuan dalam koper di Pacet, Mojokerto, pada Rabu (7/6). Mayat tersebut mahasiswi Surabaya yang dibunuh kekasihnya.  

Korban adalah Angeline Natania, mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya, Surabaya.

Baca Juga: Kejari Surabaya Terima Berkas Perkara dan Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Ubaya

Diketahui, korban dengan RBA (pelaku) kenal bukan sehari atau dua hari. ”Korban ini kenal pelaku sejak 2017 lalu,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6).

Angeline Nathania berlatih musik, vokal, kepada RBA, pria berusia 41 tahun itu. RBA telah berumah tangga dan tinggal di kawasan Rungkut. Tepatnya kos di Ruko Starpaka Blok B1 – B2, Medokan Asri No 30 Surabaya.

Saat kejadian, korban menjemput pelaku di tempat foto kopi dekat salah satu coffee shop pada 3 Mei, pukul 06.30.

Pasma menambahkan, berdasar dari keterangan saat pemeriksaan pelaku, ternyata sebelum pembunuhan dilakukan, korban sempat jalan-jalan di mal. Korban dan pelaku jalan-jalan ke salah satu mal di Surabaya hingga makan bakso bersama pada 3 Mei, sekitar pukul 15.00-18.00.

"Pada 3 Mei pukul 18.30, Angeline Nathania bersama pelaku sewa kendaraan (mobil). Keduanya menuju Tambak Sumur. Awalnya, Angeline Nathania bersama pelaku ke tempat Mardi tapi tidak bertemu. Angline Nathani dan pelaku akhirnya bertemu dengan Munir yang berminat untuk terima gadai mobil milik Angeline Nathania itu,"katanya.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengimbuhkan, sebulan pasca menghabisi nyawa korban, ternyata pelaku tak berhasil menggadaikan mobil milik Angeline Nathania itu.

”Jadi, mobil Angeline Nathania belum sampai digadaikan,” ucap Mirzal.

Baca Juga: Beri Motivasi Mahasiswa Baru di ITS, Wali Kota Eri: Tidak Boleh Ada Rasa Menyerah

 Pasma  menyatakan, pada 5 Mei, pukul 02.00, RBA sempat survei di tiga titik tempat. Untuk mencari lokasi pembuangan jasad korban.

Cilegon dalam

”Korban dibuang di Jurang Tikungan Gajah Mungkur, Jalan Pacet, Mojokerto. Dan dibungkus plastik hingga 4 lapisan,” ungkap Pasma

Sebagai mahasiswi fakultas hukum di Ubaya, Angeline adalah sosok mahasiswi yang berprestasi. IPK Angeline lebih dari 3.0. Selain itu, Angeline juga terkenal ramah dan murah senyum. Kini dara kelahiran 10 Oktober 2001 itu pergi untuk selama-lamanya.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce mewawancarai pelaku dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6).Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce mewawancarai pelaku dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6).

Sebelumnya, Angeline Nathani ditemukan dalam keadaan dibungkus dengan plastik wrap dan dimasukkan di dalam koper jauh dari lokasi pembunuhan. RBA yang berprofesi sebagai guru musik itu membungkus Angeline Nathania di bawah tol Pondok Chandra, Sidoarjo.

Baca Juga: Diduga Ada Motif Asmara Terlarang Dalam Kasus Terbunuhnya Mahasiswi Ubaya

Setelah dipastikan jasadnya terbungkus dengan plastik wrap dan masuk koper, RBA bergegas pergi ke Pacet, pada 4 Mei, pukul 17.30. Nah, sekitar pukul 20.00-23.00, pelaku memutuskan istirahat di SPBU Karang Ploso, Malang.

”Setelah selesai beristirahat, pelaku langsung ke Pacet. Pada 5 Mei pukul 02.00, pelaku sampai di Pacet. Korban dibuang ke jurang tikungan Gajah Mungkur Jalan Pacet Mojokerto,” ungkap Pasma.

RBA menghabisi Angeline Nathania dengan keji. Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) itu dicekik menggunakan tali dari kolor celana pelaku.

”Sebelum dicekik, tangan Angeline Nathania diikat terlebih dulu oleh pelaku. Tali yang dipakai dari tali sepatu korban,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6).ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Kampanye Pilkada Cilegon Berakhir Besok

CILEGON (Realita) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon mengingatkan masyarakat bahwa besok, Sabtu, 23 November 2024, akan menjadi hari terakhir kampanye …