Remehkan Habib Rizieq, Husin Alwi: Memang Bukan Siapa-siapa

JAKARTA- Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab, mengomentari pernyataan eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang merasa dirinya belum pantas disebut sebagai imam besar.

Husin Alwi menegaskan, Habib Rizieq memang bukan siapa-siapa dan cuma seorang ulama yang dibesar-besarkan para pendukungnya.

Baca Juga: Di Usia 58 Tahun, Habib Rizieq Menikah lagi setelah 4 Bulan Menduda

Komentar tersebut disampaikan Husin Alwi melalui akun Twitter pribadi miliknya, @HusinShihab, Kamis (17/6/2021).

Husin Alwi mengatakan, Habib Rizieq dibesar-besarkan oleh para pendukung sehingga bisa menjadi seorang imam besar.

"HRS memang bukan siapa-siapa. Dia hanya seorang ulama yang dibesar-besarkan oleh pendukungnya sehingga jadilah Imam Besar," tulis Husin Shihab seperti dikutip Suara.com.

Menurut Husin Alwi, persoalan bukan terletak pada ranah imam besar. Namun kata dia, ada upaya sistem negara bakal diubah menjadi negara syariah.

Husin Alwi mengatakan, hal itu terjadi arena negara berdasarkan Pancasila oleh oknum tersebut dianggap negara Thogut.

Baca Juga: Dilarang Umroh, Rizieq Shihab Gugat Kepala Bapas

"Ini bukan soal Imam Besar tapi ada upaya negara ini diubah sistemnya menjadi negara syariah. Karena negara berdasarkan Pancasila ini dianggap negara Thogut," tegas Husin Alwi.

Cilegon dalam

Diberitakan sebelumnya bahwa Habib Rizieq saat sidang lanjutan perkara tes usap RS Ummi Bogor, Kamis (17/6/2021) mengakui bahwa dirinya belum pantas disebut sebagai imam besar.

Habib Rizieq mengatakan, sebagai manusia biasa dirinya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dibuat sehingga merasa tak pantas disebut imam besar.

Baca Juga: Khusyuk Jadi Imam, Sayed Ditikam saat Sujud

"Saya tahu dan menyadari betul betapa banyak kekurangan dan kesalahan yang saya miliki sehingga saya pun berpendapat bahwa saya belum pantas disebut sebagai imam besar," kata dia dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Menurut Habib Rizieq, sebutan imam besar datang dari para simpatisan yang mengagumi dan mencintai sosoknya sebagai ulama.

"Saya pun berpendapat bahwa sebutan ini untuk saya agak berlebihan, namun saya memahami bahwa ini adalah tanda cinta dari mereka terhadap orang yang mereka cintai," ujar Habib Rizieq.

Editor : Redaksi

Berita Terbaru