GORONTALO- Belum sepekan terjadi peristiwa gantung diri dengan korban wanita di wilayah Kabupaten Gorontalo, kini masyarakat Kota Gorontalo, tepatnya di Jalan Kancil, Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, dibuat geger dengan penemuan jenazah perempuan yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.
Peristiwa gantung diri tersebut terjadi Senin (12/5) sekitar Pukul 09.00 Wita. Di mana yang pertama kali menemukan adalah suami korban. Pada saat itu, suami korban mendengarkan suara tangisan anaknya dan bergegas menuju ke kamar. Ketika tiba di kamar, sang suami kaget melihat istrinya sudah dalam posisi meninggal dunia dengan kondisi tergantung menggunakan tali ayunan anaknya. Peristiwa itu pun langsung dilaporkan kepada pihak Polsek Kota Barat dan Polresta Gorontalo, sehingga beberapa menit kemudian tim gabungan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Kota Barat, Iptu Eldo Rawung,S.H mengatakan, perempuan yang gantung diri itu, adalah NL (23), karyawan salah satu minimarket, merupakan warga Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat.
“Kami langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi serta membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar. Dari hasil visum luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Yang bersangkutan pula telah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan, karena dari pihak keluarga korban sendiri, menolak untuk dilakukan autopsy,” ungkapnya.
Tabir penyebab karyawati Indomaret berinisial NL (23) yang tewas g*ntung diri satu per satu mulai terkuak. Polisi mensinyalir, ibu satu anak itu nekat mengakhiri hidupnya setelah menjadi korban penipuan pinjaman online (pinjol).
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana melalui Kapolsek Kota Barat, Iptu Eldo Rawung mengatakan, diduga kuat warga Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo itu nekat bunuh diri karena sudah terlanjur mengirimkan uang sebesar Rp 3,2 /4,5 juta kepada seseorang yang tidak dikenalnya.
Korban, kata Eldo, diiming-imingi pinjol sebesar Rp 15 juta namun dengan syarat mengirimkan uang sebagai biaya admin. Alih-alih mendapatkan uang pinjaman, karyawati Indomaret Gorontalo itu malah menjadi korban penipuan.
“Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait penipuan online yang dialami korban dengan mengecek penerima uang serta nomor yang menghubungi korban yang mengaku admin pinjaman online tersebut,” ujar Eldo.
Di sisi lain, beredar informasi di media sosial yang disinyalir dari kerabat dekat korban menyebut bahwa, uang yang terlanjur ditransfer tersebut adalah milik perusahaan di mana tempat korban NL bekerja.
Meski demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan benar tidaknya korban telah memakai uang perusahaan sehingga terdesak dan melakukan aksi nekat itu. Namun yang jelas, ditegaskan bahwa NL adalah korban penipuan.
“Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait penipuan online yang dialami oleh korban, dengan melakukan pengecekan penerima uang serta nomor yang menghubungi korban dan mengaku admin pinjaman online tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana,S.I.K,M.H melalui Kasat Reskrim, Kompol Leonardo Widharta,S.I.K menyampaikan, peristiwa seperti ini diharapkan agar tidak terjadi lagi kedepannya. Bagi masyarakat yang merasa tertipu atau menjadi korban penipuan secara online atau kasus apapun itu, kiranya tidak mengakhiri hidup seperti ini. Silahkan mendatangi pihak Kepolisian, agar bisa dilakukan pengungkapan dan ditindaklanjuti.
“Peristiwa ini akan kami dalami. Sudah banyak peristiwa penipuan online telah terungkap. Oleh karena itu, kami berharap agar masyarakat tidak mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Silahkan datang berkonsultasi dan berkomunikasi, baik itu dengan personel Polresta Gorontalo dan Polsek jajaran, maupun dengan pihak keluarga, sehingga akan ada solusi dari sebuah masalah,” pungkasnya.tri
Baca Juga: 4 Hari Tak Keluar Kamar, Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas Tergantung
Editor : Redaksi