SURABAYA (Realita)- Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kajati Jatim) Dr. Mia Amiati, SH, MH bersama Tim PPS Bidang Intelijen Kejati Jatim yang dipimpin oleh Asintel melaksanakan kegiatan entry meeting dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Dirjen SDA Kementrian PUPR, pada hari Rabu, (21/6/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka Pengawalan dan Pengamanan Projek Strategis pada Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2023, Pada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu BBWS Bengawan Solo yang berlokasi di wilayah hukum Jawa Timur.
Baca Juga: Sepanjang Januari-Juni 2024, Kejati Jatim Hukum 5 Jaksa yang Langgar Kode Etik, 1 Dipecat
Kegiatan entry meeting diawali dengan sambutan oleh Plh. Kepala BBWS Bengawan Solo yang menyampaikan bahwa untuk Tahun Anggaran 2023, ada beberapa projek dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu BBWS Bengawan Solo Dirjen SDA Kementrian PUPR yang berlokasi di wilayah hukum Jawa Timur dan telah diajukan permohonan untuk dilakukan Pengawalan terhadap Projek-projek Strategis dimaksud.
Selanjutnya secara Teknis dipaparkan oleh Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pemanfaatan Jaringan Sumber Air Bapak Panji Satrio St. Mt.
Baca Juga: Tegas Tangani Perkara, Nggak Nyangka Kajati Mia Amiati Miliki Talenta di Dunia Tarik Suara
Kejati Jatim Dr. Mia Amiati, SH, MH menyambut baik sinergitas yang telah terjalin dengan BPPW Jawa Timur. Menurutnya bahwa hal ini sejalan dengan program prioritas Jaksa Agung R.I.
"Bahwa penegakan hukum tidak lagi menitikberatkan pada seberapa banyak perkara korupsi yang ditangani, namun lebih kepada upaya untuk menjamin suatu wilayah yang bebas dari korupsi dengan melakukan upaya-upaya preventif guna meminimalisir peluang dan risiko-risiko terjadinya tindak pidana korupsi, khususnya dalam projek-projek Pembangunan Strategis Nasional," kata Mia.
Baca Juga: Empat Bos Terdakwa Kasus Kayu Ilegal Jadi DPO, Jaksa Belum Bisa Hadirkan Saksi
Sementara ditambahkan oleh Bidang Intelijen melalui Tim PPS dapat melakukan pemetaan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan melalui early warning detection dalam pelaksanaan Projek Strategis Nasional. "Sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran," pungkasnya.ys
Editor : Redaksi