SURABAYA (Realita)- Dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke 63, Kejaksaan Tinggi Jatim melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial sebagai wujud pengabdian Kejaksaan sebagai unsur dari Forkompinda Provinsi Jatim. Hal itu diungkapkan oleh Dr Mia Amiati, S.H., M.H., selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim.
"Sebagai Pimpinan, saya selalu mengingatkan kepada semua jajaran, untuk tetap meningkatkan sense of crisis terhadap keadaan atau kondisi yang terjadi di lingkungannya masing-masing"kata Mia, Rabu (12/7/2023).
Baca Juga: Sepanjang Januari-Juni 2024, Kejati Jatim Hukum 5 Jaksa yang Langgar Kode Etik, 1 Dipecat
Mia juga menegaskan agar para aparat Kejaksaan dalam hidup bermasyarakat tetap berperilaku membumi dengan menjadi teladan yang baik.
"Jangan sampai apa yang terjadi di lingkungan Kejaksaan terdekat kita menjadikan bumerang terhadap kinerja kita dan mencoreng harkat martabat institusi,"tegasnya.
Sebagai aparatur penegak hukum sekaligus abdi masyarakat, lanjut Mia posisi Kejaksaan selalu bersosialisasi dengan masyarakat, memiliki rasa emphaty ketika masyarakat di sekitar kita tertimpa musibah, disamping itu semua aparat Kejaksaan dihimbau untuk menerapkan pola hidup sederhana, sehingga semua aparat Kejaksaan akan tetap menjadi role model dalam semua lini kehidupan.
"Para aparat Kejaksaan adalah wajah Kejaksaan yang dilihat secara langsung oleh masyarakat di sekitar kita,"lanjutnya.
Baca Juga: Tegas Tangani Perkara, Nggak Nyangka Kajati Mia Amiati Miliki Talenta di Dunia Tarik Suara
Sebagai wujud kepedulian, pihak Kejaksaan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial di antaranya adalah pembagian sembako bagi para penyapu jalan.
"Kami merasa sangat bersyukur dapat menghadirkan para poenyapu jalan di kantor Kejati Jatim karena peran para petugas kebersihan, termasuk penyapu jalan sangatlah penting. Bapak/Ibu sekalian telah melakukan tugas dengan penuh dedikasi, memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan dan menghadirkan jalanan yang bersih sehingga kota Surabaya nampak semakin berkesan di mata masyarakat,"ucapnya.
Masih kata Mia, pekerjaan para penyapu jalan sangatlah mulia, bukanlah hal yang hina karena tidak semua orang mau dan mampu melakukannya. Kebersihan adalah faktor yang sangat penting dalam kehidupan kita, diawali dengan menjaga kebersihan hati (batin) mulai dari ketika bapak dan ibu berangkat dari rumah untuk melaksanakan tugas mulia membersihkan jalan, sama halnya dengan kami para pegawai di lingkungan Kejaksaan, diawali dengan menjaga kebersihan hati (batin) mulai dari ketika kami berangkat dari rumah untuk melaksanakan tugas mulia penegakan hukum.
Baca Juga: Empat Bos Terdakwa Kasus Kayu Ilegal Jadi DPO, Jaksa Belum Bisa Hadirkan Saksi
Kebersihan memiliki makna dan fadhilah sangat besar, menjaga kebersihan sangat dianjurkan oleh Allah Swt. di dalam Al Quran dan Hadis Rasulullah Saw. Untuk itu, kita harus selalu menjaga kebersihan mulai dari keluarga, lingkungan kantor maupun di warga masyarakat, terutama di jalan raya.
Semua agama mengajarkan hal yang sama untuk selalu mencintai dan menjaga kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin, serta kebersihan jasmani juga rohani kita. Bahkan agama Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman, Annadhafatu Minal Iman.
"Saya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu sekalian. Tak banyak yang dapat kami berikan, sekedar sedikit tali kasih yang mungkin tak seberapa nilainya, namun kami berharap semoga bisa membawa kebaikan dan bermanfaat,"pungkasnya.ys
Editor : Redaksi