Ribuan Warga Desa Wudi, Tampil Berbhineka Tunggal Ika

LAMONGAN (Realita) - Ribuan warga Desa Wudi, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, turut meramaikan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Minggu (20/08). 

Kemeriahan itu dikemas dalam karnaval yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Desa setempat dan diikuti warga dari kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa. 

Baca Juga: Tiga Pelajar Surabaya Lolos Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi dan Nasional

Dengan mengenakan busana adat budaya Indonesia, para peserta tampil energik meski berjalan kaki berjarak kiloan meter dan di tengah panasnya sinar matahari. 

Kepala Desa Wudi, Zainul Muchid, mengatakan jika perayaan tersebut diselenggarakan pertama kali setelah 3 tahun terhenti akibat pandemi. Selain itu, mengusung tema Bhineka Tunggal Ika, karena didesanya baru saja melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). 

Baca Juga: Cegah Perpecahan Jelang Tahun Politik 2024, Workshop Kebinekaan Pancasila Digelar

"Alhamdulillah, setelah tiga tahun musim pandemi, kegiatan karnaval yang biasanya rutin setiap tahun kita laksanakan, hari ini bisa kembali kita adakan," kata pria yang sudah 3 periode memimpin desanya itu, Minggu (20/08). 

Cilegon dalam

"Selain pandemi, di tahun 2019 kemarin kita juga masih menghadapi pilkades dan suasana masyarakat masih terkotak-kotak (beda dukungan). Sehingga tahun ini kami bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama di Desa Wudi, sepakat untuk mengambil tema Bhineka Tunggal Ika, " lanjut Zainul Muchid didampingi istri dan anaknya yang mengenakan busana khas Minangkabau. 

Baca Juga: Rayakan HUT RI Ke-78, Padepokan Kanjeng Dimas Gelar Jember Fashion Carnival

Lebih lanjut, Zainul Muchid mengatakan berbagai karya yang ditampikan merupakan inisiatif yang dibuat oleh masing-masing warganya. "Di Desa kita ada 12 RT (Rukun Tetangga), alhamdulillah semuanya ikut. Dan karya-karya seni yang dipertunjukkan tadi, merupakan inisiatif dan keinginan warga sendiri, " pungkasnya. 

Berbagai macam tarian, pakaian adat budaya dipertunjukkan dalam karnaval siang itu, seperti halnya Reog Ponorogo, pakaian dan tarian dayak, ogoh-ogoh, dan lainnya.def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru