JAKARTA (Realita) - Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Dr. Reda Manthovani memberikan pengarahan kepada pejabat Eselon II, III dan IV beserta jajaran di lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM INTEL) terkait penyelenggaraan Intelijen Yustisial, di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (06/11).
Dalam pengarahannya, JAM-Intelijen mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan Intelijen Yustisial, diperlukan seni dalam mendapatkan informasi yang diolah, dianalisis dan dijadikan bahan masukan serta pertimbangan bagi user dalam mengambil suatu keputusan.
Baca Juga: Kajati Jatim Mia Amiati Sampaikan Amanat Jaksa Agung RI Pada Upacara HBA ke-64 Tahun
“Posisi Intelijen yang sangat strategis ini, berperan penting dalam menghasilkan produk-produk Intelijen unggulan sesuai kebutuhan hukum saat ini. Khususnya mendekati tahun politik ini, jajaran Intelijen dapat mengendalikan anggotanya untuk menjaga netralitas dengan melakukan pengawasan multimedia,” ujar JAM-Intelijen.
Sorotan utama dalam pengarahan perdana JAM-Intelijen Dr. Reda Manthovani ialah melakukan pembenahan. Menurutnya, yang tidak kalah penting adalah konektivitas dan komunikasi antar jajaran Intelijen, sehingga kolaborasi dan sinergitas dapat tercipta demi keberhasilan dalam menghimpun bahan dan data keterangan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Ketua FPUIB Ajak Masyarakat Jaga Persatuan usai Pilpres 2024
“Sebagai contoh yaitu membangun branding Kejaksaan bukan saja tugas dari Pusat Penerangan Hukum, melainkan tugas kita bersama melalui konektivitas jejaring sampai tingkat bawah,” kata Reda.
Dengan sinergitas dan kolaborasi yang optimal, JAM-Intelijen meyakini Intelijen Kejaksaan akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Baca Juga: Halal Bi Halal Pimpinan Parpol se-Jateng Guyub Rukun
“Apapun yang kita lakukan sudah pasti akan bedampak luas bagi institusi. Inilah yang harus dijaga dan diantisipasi ke depannya,” pungkas JAM-Intelijen. hrd
Editor : Redaksi