Mahasiswi Kedokteran Hewan yang Diduga Bunuh Diri Dalam Mobil, Ber-IPK 3,8

SURABAYA (Realita)- Diberitakan, mahasiswi FKH (Fakultas Kedokteran Hewan) Unair (Universitas Airlangga) berinisial CA (21) ditemukan meninggal dunia dalam mobil di kawasan Sidoarjo. Dalam mobil tersebut juga ditemukan surat wasiat yang diduga Ia tulis sendiri sebelum tewas.

Penemuan mayat tersebut langsung membuat geger warga setempat dan bertanya-tanya mengenai penyebab kematiannya. Untuk penyebab kematiannya, saat ini sedang diselidiki oleh polisi.

Mahasiswi Unair yang ditemukan tewas dalam mobil diketahui benama  Bernadette Caroline Angelica (CA). CA (21) merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Univeristas Airlangga (Unair) berprestasi yang lulus dengan IPK 3,8.

Meski telah lulus, CA masih aktif ke kampus sebagai asdos (asisten dosen) di fakultasnya sekaligus menjalani program profesi untuk jadi seorang dokter. CA yang berasal dari Kediri ini merupakan sebagai anak kedua dari 3 bersaudara.

CA ini tidak tinggal bersama keluarganya, melainkan di apartemen di kawasan Surabaya bersama dengan adiknya.

Saat jasad CA ditemukan, terdapat surat wasiat di dalam saku celana CA, yang mana wasiat tersebut ditujukan untuk ibu, kedua saudaranya, paman dan sahabatnya.

Kematian CA mahasiswi Unair diketahui pertama kali oleh satpam di apartemen tempat tinggal CA. CA ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di mobil  di area parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo.

Saat ditemukan, korban dalam posisi duduk di belakang kemudi dengan kepala terbungkus plastik dan pada bagian leher terdapat  plastik yang ada lakbannya. Dalam mobil tersebut juga ditemukan tabung berisi helium.

Tabung tersebut memiliki selang yang salah satu ujungya dimasukkan dalam plastik yang digunakan untuk menutup kepala korban. Untuk penyebab kematiannya, polisi masih menunggu hasil autopsi.

Gas helium tersebut dibeli sendiri oleh korban melalui marketplace miliknya. Gas helium tersebut dibeli korban pada 1 November 2023. Barang yang dibelinya tersebut kemudian diterima pada 3 November 2023.

Menurut analisis sementara, alasan korban membungkus kepalanya dengan plastik agar oksigen tak bisa masuk. Selain itu, terkait penggunaan gas helium, melansir dari sejumlah literatur, tujuannya agar korban bisa meninggal dengan tenang.

Sebab, ketika korban menghirup gas helium, senyawa dalam helium bisa menghilangkan kesadaran dengan cepat. "(Bisa jadi) Mengurangi rasa sakit," beber AKP Ahmad Yani.

Di sisi lain, AKP Ahmad Yani menuturkan alasan Caroline memilih tempat di area terbuka diduga agar jasadnya mudah ditemukan. "Kemungkinan bisa ditemukan lebih cepat," kata AKP Ahmad Yani.

Gunawan selaku ayah CA menyampaikan bahwa
pihak keluarga ingin meluruskan cerita terkait kematian CA katanya adalah korban pembunuhan. Pihak keluarga meyakini bahwa CA murni meninggal karena bunuh diri.

Hal tersebut didukung dengan adanya surat wasiat  dalam mobil yang mana dalam surat tersebut menjelaskan kondisi dan keadaan CA.  Selain itu, dalam surat tersebut juga ia pamit pada pihak keluarga juga teman-temannya.ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru