Diduga Tolak Pasien, RS Swasta Rujukan Covid Di Ponorogo Dievaluasi

PONOROGO (Realita)- Sebaran virus Covid-19 di Ponorogo kian tak terkendali, pasalnya kendati PPKM Darurat diberlakukan, namun angka kematian akibat Covid masih tinggi. Bahkan 4 hari terakhir tercatat belasan pasien covid 19 di Ponorogo meninggal dunia. 

Sesuai data di Dinkes Jatim periode 1 hingga 4 Juli, tercatat 17 pasien positif Covid meninggal dunia. Dengan rincian, tanggal 1 Juli 4 orang, 2 Juli 3 orang, 3 Juli 5 orang, dan 4 Juli 5 orang. Sementara penambahan kasus baru selama 4 hari terakhir mencapai 188 orang.

Baca Juga: Buka Layanan TBC-RO, RSH Ponorogo Kini Jadi Rujukan Wilayah Jatim Selatan

Masih tingginya angka kematian akibat Covid di Ponorogo ini, membuat Wabup Ponorogo Lisdyarita dan sejumlah Forkopimda melakukan sidak di sejumlah rumah sakit dan angkringan di Ponorogo. Ironisnya, selain menemukan perawatan pasien yang tercecer hingga di parkiran, ia juga menemukan banyak angkringan tidak menggubris aturan SE PPKM.

"Masih banyak yang meninggal, makanya kita sidak bagiamana fasilitas kesehatan, bagiaman pelaksanaan PPKM Darurat di angkriangan, ternyata belum sadar juga," ujarnya, Senin (05/07).

Senada dengan Wabup Lisdyarita, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto mengatakan, dari 8 titik lokasi angkringan yang disidak,  hampir semuanya melanggar ketentuan PPKM Darurat. Pun dengan kondisi semrawut di RSUD Dr Harjono, dituding akibat banyak Rumah Sakit swasta rujukan pasien Covid yang menolak pasien dengan modus kapasitas ruang isolasi penuh.

Baca Juga: Jadi Rumah Sakit Terlengkap, RSH Ponorogo Kini Dilengkapi Instalasi Jantung Terpadu

" Harus ada sanksi yang lebih tegas dan kereng lagi. Kita juga upayakan rumah sakit rujukan ini di evaluasi oleh Satgas. Karena ada informasi pasien belum ada tapi ruang isolasi sudah penuh," ungkapnya.

Cilegon dalam

Sementara itu, Direktur RSUD Dr Harjono Ponorogo Dr Made Jeren membeberkan, saat ini pihaknya merawat 98 pasien terkonfirmasi Positif Covid-19. Dengan rincian 69 pasien di rawat di ruang Asoka, Kemuning, Dahlia, dan Tulip. 6 Pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 29 pasien lainnya di tenda darurat BPBD. Sementara jumlah Tempat Tidur (TT) yang tersedia 131 buah. 

Baca Juga: Pasca Lebaran, Jumlah Orang Sakit Meningkat di Ponorogo

Terkait ketersediaan oksigen, pihaknya mengaku masih tercukupi, pasalnya 26 tabung oksigen yang tersedia hari ini, akan ditambah lagi 30 tabung oksigen baru. Dimana jumlah pemakian rata-rata per hari 20 hingga 25 tabung.

" Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus. Karena di ruang perawatan sudah penuh. kita harus siap mau tidak mau kita hrus siap. Karena kita tidak boleh menolak pasien," pungkasnya. Lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru