Sering Bikin Trik Kotor, Garnacho Dijuluki Badut

KOPENHAGEN - Kelakukan Alejandro Garnacho bikin pemain FC Copenhagen kesal. Winger Manchester United itu disebut badut karena sering bikin trik kotor.

Adalah bek Copenhagen, Denis Vavro, yang mengungkap kekesalannya pada Garnacho. Pemain berusia 19 tahun itu disebut suka mengganggu lawan jika mendapat penalti dengan trik kotornya.

Baca Juga: Berujung Manis, Garnacho dan Asnawi Saling Follow di IG

Pada pertemuan pertama di Old Trafford, Garnacho kedapatan merusak titik penalti Copenhagen. Jordan Larsson kemudian gagal memasukkan bola ke gawang lewat titik putih, usai ditepis Andre Onana.

Penalti kemudian didapat Copenhagen lagi, saat gantian menjamu MU di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, pada laga keempat Grup A Liga Champions, Kamis (9/11/2023) dini hari WIB. Momennya terjadi babak pertama, usai Harry Maguire membuat handball jelang istirahat.

Kali ini, Garnacho gagal merusak titik penalti, karena sudah dicegat Kevin Diks dan Viktor Claesson. Hasilnya, Diogo Goncalves bisa menjebol gawang MU, membawa skor menjadi 2-2.

"Ini kedua kalinya, dan di lapangan kami? Bagi saya, dia badut," kata Vavro kepada Bold.dk

Baca Juga: Jokowi Sempat Khawatir Timnas Indonesia Bakal Dihujani Gol

"Dia punya mentalitas bocah ketika mencoba hal seperti ini lagi. Dalam pertandingan tandang pula."

Cilegon dalam

"Yang pertama di kandangnya pada menit ke-97, tapi di sini, di babak pertama. Saya tidak mengerti dia mencoba melakukannya," sindirnya.

Viktor Claesson menambahkan, ia memang diminta menjaga titik penalti sebab sering dirusak Garnacho. Ia mencegah pemain Argentina itu melakukannya.

Baca Juga: Percaya Diri, Marselino Gocek Pemain Argentina

"Itu terjadi setelah pertandingan terakhir, ketika dia merusak titik penalti. Kami mencegahnya dan menyuruhnya untuk tidak mendekati tempat itu, lalu dia meneriakkan sesuatu kepada Diogo, tapi saya tidak mengerti apa yang dia katakan," ungkapnya.

"Kami belum membicarakannya, tapi ketika kami mendapat penalti, Diogo langsung berkata saya harus menjaga titik penalti. Saya melakukannya," terangnya.

FC Copenhagen sendiri akhirnya keluar menjadi pemenang, dengan skor 4-3. Hasil itu membuat The Red Devils menjadi juru kunci Grup A.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru