CAPOCASTELLO DI MERCOGLIANO - Adegan kelahiran Yesus Kristus di sebuah gereja yang menampilkan dua ibu dari Bayi Yesus, alih-alih patung Bunda Maria dan Yusuf secara tradisional, telah memicu kemarahan di kalangan umat Katolik konservatif dan politisi di Italia.
Adegan kelahiran Yesus sangat populer di Italia, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, namun dalam beberapa tahun terakhir adegan tersebut semakin terperosok dalam perang budaya karena masyarakatnya menjadi lebih sekuler dan multi-budaya.
Baca Juga: Gelar Perayaan Natal di Balai Kota Surabaya, Cak Eri: Balai Kota Rumah Semua Agama
Imam di Gereja Santo Petrus dan Paulus, di Capocastello di Mercogliano, sebuah dusun di provinsi Avellino sekira satu jam perjalanan ke timur Napoli, membela penggambaran kelahiran Yesus di gereja tersebut.
Baca Juga: Polairud Polda Banten Gelar Apel Gabungan demi Keamanan di Pantai Anyer
“Saya ingin menunjukkan melalui adegan ini bahwa keluarga bukan lagi keluarga tradisional,” kata Pastor Vitaliano Della Sala kepada Reuters.
“Di paroki-paroki kami, kami melihat semakin banyak anak-anak dari jenis keluarga baru yang ada dan menjadi bagian dari masyarakat kami, anak-anak dari orang-orang yang berpisah dan bercerai, pasangan gay, orang lajang, ibu-ibu muda.”
Baca Juga: Bersama Forkopimda Tinjau Gereja, Wali Kota Eri Cahyadi: Semoga Surabaya tetap Rukun
Pastor Della Sala, yang dikenal di Italia karena bersimpati terhadap LGBT dan kelompok sayap kiri, mengatakan sikapnya sejalan dengan sikap Paus Fransiskus, yang minggu ini, dalam sebuah keputusan penting, mengizinkan para imam untuk memberkati pasangan sesama jenis.oke
Editor : Redaksi