Wow, SPBE Kota Madiun Terbaik 3 Nasional

MADIUN (Realita) – Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kota Madiun mendekati klimaks. Berdasarkan evaluasi SPBE Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB), Kota Madiun memperoleh penilaian 4,45 dari skala 5.

Capaian tersebut mengantarkan Kota Madiun di posisi ketiga tertinggi se-Indonesia.

Baca Juga: Ruang Satu Kota Madiun, Window Display Dunia

‘’Nilai kita tinggi. Secara nasional peringkat tiga atau di bawah Banyuwangi dan Kota Surabaya,’’ ungkap Wali Kota Madiun Maidi, Rabu (28/4/2024).

Meski capaian capaian SPBE 2023 melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD) Kota Madiun (2,87), Maidi mengaku belum puas. Apalagi, selisih capaian poin dengan dua daerah di atas Kota Madiun cukup tipis. Nah, selisih poin yang belum tercapai itu coba dievaluasi untuk selanjutnya dituangkan dalam strategi SPBE tahun ini.

‘’Mana celahnya ditingkatkan. Dengan evaluasi ini, capaian harus meningkat tahun ini. Jangan malah turun,’’ tegasnya.

Maidi memproyeksikan SPBE Kota Madiun tahun ini harus mampu menyalip dua daerah pesaingnya tersebut. Pasalnya, progres implementasi SPBE terus mengalami perkembangan. Khususnya dalam pelayanan publik. ‘’Kalau bisa ya nomor satu nasional,’’ harap Maidi.

Baca Juga: Kota Madiun Pecahkan Rekor MURI Peragaan Busana Kebaya Kartini Terpanjang

Menurut Maidi, implementasi SPBE bukan sekadar membangun aplikasi digitalisasi. Melainkan peningkatan efektivitas pemanfaatan digitalisasi yang dioperasikan. Terbaru, pemkot mencetuskan inovasi dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

‘’Ini bakal menjadi satu-satunya di Indonesia. Tempat sampah kami pasang peranti cip. Hari ini sudah dipasang,’’ sebutnya.

Baca Juga: Hadiri Pameran Bonsai Besutan PPBI Kota Madiun, Maidi Beri Apresiasi

Maidi menjelaskan, peranti cip di tempat sampah tersebut bakal menjadi alarm deteksi jumlah sampah yang ditampung. Sebelum penuh, peranti cip yang terintegrasi dengan sistem milik dinas lingkungan hidup (DLH) bakal berbunyi. Di saat itu lah petugas bergerak untuk mengangkut sampah dan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.

‘’Ini upaya pengelolaan lingkungan dan berkelanjutan. Jangan sampai sampah menimbulkan masalah,’’ pungkasnya. adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru