SUMENEP (Realita) - Ratusan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Sumenep, Jawa Timur, Senin (4/3/2024).
Dalam aksinya, mereka menyoroti maraknya peredaran narkoba, tempat hiburan malam hingga dugaan pungutan liar (pungli) pasar Ganding.
Baca Juga: PMII Lamongan Ajak Masyarakat Tidak Terprovokasi Black Campaign
Koordinator aksi, Efendi Alfarisi menyampaikan, aksi dilakukan karena pihaknya merasa prihatin atas maraknya tempat hiburan malam yang beroperasi di Kabupaten Sumenep. Menurutnya, adanya tempat hiburan malam akan berdampak negatif terhadap moral anak muda Sumenep.
"Kami minta ada penertiban untuk hiburan malam agar tidak memberi dampak negatif bagi masyarakat,” katanya.
Fendi panggilan akrabnya juga mendesak Kapolres Sumenep, AKBP Henry Noveri Santoso, untuk mengusut dugaan pungli pasar Ganding, yang telah dilaporkan sejak 2018 lalu. “Kinerja Polres perlu dipertanyakan. Kasus sejak 2018 tidak ditangani serius,” ucapnya.
Baca Juga: Sarujuk, Pemkab-PMII Gandeng Polisi Tuntaskan Masalah Tambang Ilegal di Ponorogo
Selain itu, mahasiswa juga meminta pihak kepolisian untuk memberantas peredaran narkoba di Kota Keris. Sebab, kata mereka peredaran barang haram tersebut kian marak.
"Peredaran narkoba di Sumenep semakin marak. Kami memberi waktu 1 bulan kepada Kapolres Sumenep yang baru, untuk menangkap bandar narkoba,” tegasnya.
Sayangnya, aksi kader PMII itu tidak ditemui oleh Kapolres Sumenep, AKBP Henry Noveri Santoso. Sehingga menyulut emosi ratusan mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Satpol PP Surabaya Korban Kekerasan Buruh, Legislator Kecam Aksi Ganggu Ketertiban
Mahasiswa memaksa masuk untuk menemui Kapolres. Namun dihadang oleh ratusan personil kepolisian yang bertugas, sehingga sempat memanas dan diwarnai aksi saling dorong.
Meski demikian, Kapolres juga tak kunjung keluar menemui pengunjukrasa. Karena sudah terlalu lama menunggu, akhirnya pengunjukrasa membubarkan diri meski dengan nada kecewa.haz
Editor : Redaksi