PONOROGO (Realita)- Keindahan kesenian Reog Ponorogo tak diragukan lagi. Bahkan sebuah televisi luar negeri hingga melirik kesenian asli Ponorogo ini untuk mengisi program Global Asia Ekspres yang tengah digarapnya.
Selama dua hari lamanya, televisi global asal Rumania, Eccholine Bv melakulan pengambilan gambar kesenian Reog Ponorogo serta tariannya, yang dilalukan di Desa Sraten dan Ngrupit Kecamatan Jenangan.
Baca Juga: Antarkan Reog Ponorogo Diakui Dunia, Ribuan Seniman Dukung Rilis 2 Periode
" Jadi kami ingin mengangkat keindahan dan keunikan kesenian Reog Ponorogo. Khususnya kemegahan topeng macan dari Reog Ponorogo," ujar Line Producer Bali Fixer yang mendampingi kru Eccholine Bv Patria Andaru.
Patria mengungkapkan, pihaknya segaja tidak memilih Bali dalam program ini. Pasalnya, pihaknya ingin dunia mengetahui Indonesia memiliki ragam budaha yang indah selain Bali, seperti Reog Ponorogo misalnya.
" Tim produksi memulai liputan dari Bandung dengan mengangkat tema Tari Bebegig dan Tari Payung. Berlanjut ke Jogjakarta untuk pengambilan gambar Candi Prambanan dan Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah," ungkapnya.
Baca Juga: Meriahkan Pra Olimpiade Paris, Reog Ponorogo Bakal Tampil di Perancis dan Jerman
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku senang, partisipasi Eccholine Bv dalam mengangkat Reog Ponorogo, selaran dengan upaya Pemkab Ponorogo untuk menduniakan Reog, serta mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia dari Ponorogo.
" Kami menawarkan reog sebagai kesenian asli peninggalan leluhur ketika wisatawan mancanegara datang ke Ponorogo," akunya.
Baca Juga: Bersiap Sidang ICH UNESCO, Tim Pengusulan Reog Ponorogo Sempurnakan Dossier
Sugiri menambahkan, upaya promosi ke seantero dunia, memperbesar peluang wisatawan manca negara datang ke Ponorogo, hal itu sejalur dengan misi pemerintahnya dalam menggerakkan ekonomi dari sektor wisata.
" Belum lagi, daya pikat Monumen dan Museum Reog Ponorogo jika sudah rampung dibangun, Modal kuat sektor pariwisata di Ponorogo yang ujung-ujungnya memiliki efek domino terhadap perekonomian. Produk kerajinan laku keras, kuliner ramai peminat, okupansi hotel naik," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi