Demokrat Tuding Mahfud MD Terpapar BuzzeRp dan terlalu Genit

JAKARTA - Cuitan Menko Polhukam Mahfud MD mengenai kisah orang kaya dan seorang profesor kedokteran yang meninggal akibat Covid-19 mendapatkan banyak sorotan baik dari masyarakat hingga partai politik di luar pemerintahan.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Irwan menyesalkan pernyataan Mahfud MD yang belakangan ini menimbulkan kontroversi dan menyampaikan hal yang tidak perlu. Dia menduga Mahfud sudah mulai tertular kebiasaan para buzzer dan influencer Istana.

Baca Juga: Mahfud MD, Tim Hukum 03 dan 01 Bertemu Petinggi Lembaga Kehakiman  Alumni UII, Bahas Sengketa MK?

"Patut diduga Prof Mahfud ini terpapar buzzer atau influencer istana. Akhir-akhir ini seringkali pernyataannya menimbulkan kontroversi yang tidak perlu," ungkap Irwan kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Karenanya dia mempertanyakan apakah Mahfud sedang tidak banyak tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga rajin menulis di media sosial. Namun Irwan berujar sejatinya Menko Polhukam sudah semestinya punya analisis, pikiran dan hati sebelum mengeluarkannya di publik.

"Sehingga bisa menjaga hati dan perasaan rakyat yang sudah cukup menderita hidupnya di tengah pandemi," bebernya.

Baca Juga: Mahfud MD: Hak Angket Tak Akan Ubah Keputusan KPU

Irwan pun menyarankan agar sebaiknya Mahfud tidak genit di media sosial, kemudian bakal lebih baik jika Mahfud menertibkan buzzer Istana yang selama ini selalu membuat gaduh.

"Saran saya daripada genit di medsos lebih baik prof Mahfud tertibkan Buzzerp-Buzzerp Istana yang tiada henti-hentinya menyebarkan hoaks dan membuat keributan di Tanah Air," imbaunya.

Sebelumnya, Mahfud MD membuat cuitan mengenai cerita orang kaya dan professor kedokteran yang meninggal dunia akibat Covid-19. Menurutnya, cerita itu mengharukan. Namun, banyak netizen mengkritisi cuitan tersebut karena menyoroti orang kaya.

Baca Juga: Soal Kecurangan Pemilu, Mahfud MD: Penggugat di MK Bisa Menang

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ktk sdg menunggu antrean penanganan. Ada juga profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kpd yuniornya utk menggunakan satu2nya oksigen yg tersisa ketika keduanya sama2 terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," cuitnya @mohmahfudmd.

"Sblm wafat Profesor itu bilang kpd yuniornya, “Kamu muda, msh pny kesempatan lama utk mengabdi. Pakailah oksigen itu”. Itu cerita haru. Tp bnyk cerita bagus dimana orng yg terinfeksi Covid 19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh," tulisnya.zo

Editor : Redaksi

Berita Terbaru