SURABAYA (Realita).Lebih dari 100 gerai KFC di Malaysia ditutup akibat boikot yang meluas terkait kecaman atas agresi ekstrimis Israel di Gaza.
QSR Brands (M) Holdings Bhd, yang memiliki dan mengoperasikan waralaba makanan cepat saji KFC di Malaysia, untuk sementara waktu akan menutup lebih dari 100 gerai KFC di seluruh negeri setelah boikot selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Dituding Pro Israel, Konser Bruno Mars di Indonesia Terancam Diboikot
Menurut laporan harian lokal China, sebagaimana dikutip The Star dan The Edge Malaysia, QSR Brands, telah menutup 108 gerai di seluruh negeri pada 27 April 2024.
Laporan tersebut mencatat bahwa Kelantan adalah wilayah yang paling terkena dampaknya dengan hampir 80% atau sebanyak 21 gerai ditutup sementara, diikuti oleh 15 gerai di Johor.
Adapun QSR Brands juga mengoperasikan restoran di Singapura, Brunei, dan Kamboja.
Baca Juga: Israel Tutup Paksa Kantor Al Jazeera, PBB Berikan Kecaman!
Menurut situs web-nya, QSR Brands mengoperasikan 850 restoran KFC di Malaysia, Singapura, Brunei, dan Kamboja, serta lebih dari 480 restoran berkonsep Pizza Hut dan layanan pengiriman di Malaysia dan Singapura.
Dikatakan bahwa Malaysia menduduki peringkat sebagai negara dengan salah satu gerai KFC dan Pizza Hut terbesar.
Baca Juga: Galon Air Jadi Simbol Baru Demo Pro Palestina di Kampus-kampus AS
Cabang investasi negara bagian Johor, Johor Corp, adalah pemegang saham terbesar di QSR Brands, yang bersama dengan unitnya KFC Holdings (M) Bhd, diambil alih pada Februari 2013.
Selain KFC, beberapa merek global lainnya seperti Starbucks dan McDonald's juga menghadapi boikot yang intens karena dianggap mendukung atau dianggap memiliki hubungan dengan ekstrimis Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.CNB
Editor : Redaksi