Setengah dari Kota-kota di China Mulai Tenggelam

BEIJING - Setengah dari kota-kota di China mulai tenggelam. Penyebabnya adalah ekstraksi air dan beratnya massa bangunan di sana.

Mengutip BBC, Selasa (30/4/2024), tidak main-main jumlah kota yang tenggelam setidaknya mencapai hampir setengah dari kota-kota besar di China. Kata para peneliti, beberapa kota tenggelam dengan cepat, dengan satu dari enam kota melebihi 10 cm per tahun.

Urbanisasi yang cepat di Cina dalam beberapa dekade terakhir diikuti pengambilan air yang massif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di kota-kota pesisir, penurunan permukaan tanah ini mengancam jutaan orang dengan banjir saat permukaan air laut naik.

China memiliki sejarah panjang dalam menangani tanah yang ambles, dengan Shanghai dan Tianjin menunjukkan bukti tenggelam pada tahun 1920-an. Shanghai telah tenggelam lebih dari 3 meter selama satu abad terakhir.

Di masa yang lebih modern, negara itu melihat bukti penurunan permukaan tanah yang meluas di banyak kota yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Untuk memahami skala masalah ini, sebuah tim peneliti dari beberapa universitas di China telah meneliti 82 kota, termasuk kota-kota yang memiliki populasi lebih dari 2 juta jiwa.

Mereka menggunakan data dari satelit Sentinel-1 untuk mengukur gerakan tanah vertikal di seluruh negeri.

Dengan melihat periode dari 2015 hingga 2022, tim berhasil menemukan bahwa 45% wilayah perkotaan mengalami penurunan permukaan tanah lebih dari 3 mm per tahun.

Sekitar 16% lahan perkotaan turun lebih cepat dari 10 mm per tahun, yang oleh para ilmuwan digambarkan sebagai penurunan yang cepat.

Dengan kata lain, ini berarti 67 juta orang tinggal di daerah yang tenggelam dengan cepat.

Para peneliti mengatakan bahwa kota-kota yang menghadapi masalah terburuk terkonsentrasi di lima wilayah yang disorot pada peta yang dipaparkan.

Skala penurunan tanah dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk geologi dan berat bangunan. Namun, menurut para penulis, faktor utamanya adalah hilangnya air tanah.

Hal ini pada dasarnya ekstraksi air di bawah atau di dekat kota untuk digunakan oleh penduduk setempat. Keadaan tu telah terlihat di beberapa daerah perkotaan besar di seluruh dunia termasuk Houston, Mexico City dan Delhi.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru