MADIUN (Realita) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Merdeka (Unmer) Madiun merilis hasil survei dan jajak pendapat soal Pilkada Kabupaten Madiun 2024 mendatang. Survei ini dilakukan selama rentang waktu dua bulan, yakni mulai Maret hingga April 2024.
Ketua LPPM Unmer Madiun, Hendry Windrianto Darmoko mengatakan, jajak pendapat dilakukan menggunakan metode google form dengan sampel 5.000 responden. Namun setelah diteliti, hanya 1.470 responden yang valid. Pertanyaan yang diajukan dalam google form itu salah satunya untuk menguji elektabilitas incumbent dalam hal ini mantan Bupati Madiun periode 2018-2023, Ahmad Dawami Ragil Saputro atau yang akrab disapa Kaji Mbing.
Baca Juga: Pengamat Lihat Kemungkinan MaDa Pecah Kongsi
“Kita ada dua pertanyaan, pertama untuk mengetahui dan menguji elektabilitas incumbent jika maju lagi,” kata Hendry, Rabu (8/5/2024).
“Jadi pertanyaannya adalah, jika pemilukada Bupati Madiun dilaksanakan saat ini, dan incumbent maju sebagai calon Bupati, apakah saudara akan memilih beliau kembali? Kemudian pilihan jawabannya adalah A. Ya memilih, B. Belum tentu, dan C. Tidak memilih,” tambahnya.
Dari pertayaan tersebut, hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 720 responden memilih jawaban A atau 49 persen. Sedangkan, 41 persennya atau 607 responden memilih jawaban B, dan 143 responden memilih C atau 10 persen.
“Sehingga elektabilitas incumbent disaat sekarang ini 49 persen,” terang Hendry.
Baca Juga: Partai Golkar Usung Hari Wuryanto Maju Calon Bupati Madiun 2024-2029
Lebih detail dikatakan Hendry, usia responden yang memilih incumbent, 70 persen berusia antara 25 sampai 49 tahun. Pun, 67 persen berjenis kelamin laki-laki dan 33 persen perempuan.
Ketua LPPM Unmer Madiun, Hendry Windrianto Darmoko dan Tim Peneliti Unmer Madiun, Nurharibnu Wibisono Tim Peneliti saat merilis hasil jajak pendapat.
“Dan domisili responden yang paling dominan itu di Caruban atau Mejayan, kemudian Kecamatan Madiun, dan Kecamatan Balerejo. Sedangkan 44 persen responden yang memilih incumbent itu berpendidikan SMA,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Hendry, pekerjaan dari 720 responden yang memilih incumbent didominasi Aparatur Sipil Negara (ASN), guru atau dosen, dan sisanya swasta.
“Pemilih incumbent tadi paling banyak PNS (ASN,red) 43 persen, guru dan dosen 15 persen, swasta 11 persen, sedangkan sisanya profesi lain,” tandasnya. adi
Editor : Redaksi