Cegah Konflik Sosial, Pemkot Madiun Gelar Rakor Bersama TNI-Polri

MADIUN (Realita) – Deteksi dan cegah dini terhadap potensi konflik sosial di Kota Madiun terus dikencangkan. Untuk itu, Pemkot Madiun menggelar rapat koordinasi (rakor) peningkatan sinergitas pemerintah daerah, TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat di Gedung Diklat setempat, Senin (27/5/2024).

Sekda Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto mengatakan, peningkatan deteksi dan cegah dini terhadap potensi konflik sosial perlu dilakukan. Menurut dia, langkah tersebut sebagai upaya optimalisasi kewaspadaan dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) demi mewujudkan Kota Madiun semakin aman dan kondusif.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan

‘’Kegiatan ini sangat strategis. Ini untuk mengingatkan terkait deteksi dini dan cegah dini itu tanggung jawab kita semua. Bukan hanya tugas dari TNI-Polri. Kesadaran masyarakat juga perlu,’’ tutur Soeko.

Tak sekadar koordinasi, Soeko menyebut hasil rakor bakal diimplementasikan pada kegiatan aksi. Pemkot bakal memaksimalkan peran camat hingga lurah untuk sosialisasi deteksi dan cegah dini konflik sosial. Dengan begitu, kamtibmas di Kota Madiun dapat dijaga bersama hingga tingkat bawah.

‘’Seperti sosialisasi terkait potensi konflik harus lapor ke mana. Kami coba libatkan Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) untuk ikut menyosialisasikan layanan call center atau layanan aduan,’’ ujarnya.

Soeko menjelaskan, Diskominfo bakal bersiaga jika sewaktu-waktu menerima aduan dari masyarakat. Pun ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku. Dengan begitu, potensi-potensi konflik sosial dapat dicegah sedini mungkin. ‘’Jangan sampai kejadian-kejadian yang lalu terulang lagi. Misalnya, ada kumpul-kumpul segera dilaporkan dan akan kami lihat dan periksa,’’ tegasnya.

Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja

Dia berharap kolaborasi pemkot, TNI-Polri, dan masyarakat dapat berjalan baik ke depan. Mulai tingkat bawah hingga atas. Sehingga, tidak ada instansi yang terbebani tugas berat jika dipikul bersama.

Cilegon dalam

‘’Tidak ada instansi yang memiliki beban kerja paling berat. Semua sama. Semua bekerja,’’ ungkap Soeko.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto menyampaikan, pihaknya mengapresiasi langkah pemkot dalam mendukung deteksi dan cegah dini konflik sosial yang mengganggu kamtibmas di Kota Madiun. Pun melibatkan seluruh pemangku kebijakan untuk mengambil tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Baca Juga: Tagana Latih Mitigasi Bencana, PJs Wali Kota Surabaya : Pelatihan Perlu Lebih Masif Hingga Sekolah

‘’Kami mengupas terkait apa yang harus dilakukan. Seperti apa aksi nyata untuk menghilangkan potensi konflik. Baik konflik low, middle, hingga high,’’ jelas Agus.

Agus mengimbau masyarakat untuk aktif dalam upaya deteksi dan cegah dini konflik sosial. Pun meminta masyarakat untuk melaporkan atau melayangkan pemberitahuan ketika hendak menggelar kegiatan. Sebab, kegiatan yang menimbulkan massa menjadi salah satu potensi terjadinya konflik.

‘’Kegiatan sekecil apa pun harus sepengetahuan kepolisian. Ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan,’’ pungkasnya. adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru