Masuki Kemarau Konsumsi Air Bersih di Ponorogo Naik 5 Persen, PUDAM Bakal Lakukan Rekayasa Aliran

PONOROGO (Realita)- Musim kemarau yang terjadi lebih awal tahun ini, membuat konsumsi air bersih di Kabupaten Ponorogo mulai meningkat.

Dari data di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Katong tercatat, selama bulan April hingga Mei penggunaan konsumsi air bersih oleh masyarakat naik 4 hingga 5 persen. Hal ini berdampak pada pendistribusian air minum kepada pelanggan perusahaan umum air minum plat merah tersebut.

Baca Juga: Sokong Pembangunan Daerah, PUDAM Ponorogo Sumbang Ratusan Juta untuk PAD

" Naik 4-5 persen. Selain dampak kemarau. Mungkin warga juga siram-siram tanaman karena panas, atau mandi lebih dari dua kali sehari," ujar Direktur PUDAM Tirta Katong Ponorogo Lardi, ST Rabu (05/06/2023).

Lardi mengaku, ada 4 kecamatan yang perlu diantisipasi bila musim kemarau tiba. Yakni, Kecamatan Pulung, Sokoo, Jenangan dan Slahung. Dimana setiap musim kemarau tiba 4 kecamatan ini selalu kesulitan air bersih.

" Nanti solusinya kita rekayasa aliran dengan penggiliran penggunaan air dengan durasi 6 jam. Tapi itu di unit yang betul betul harus kita terapkan. Sejauh ini belum ada. Untik wilayah kota sejauh ini masih aman," akunya.

Baca Juga: Segera Berakhir, Jadi Pelanggan PUDAM Ponorogo Cuma Rp 110 Ribu

Upaya ini menurut Lardi, untuk memeratakan distribusi air bersih ke pelanggan. Sehingga tidak terjadi kesulitan air bersih saat kemarau berlangsung.

Cilegon dalam

" Menata aliran sebaik mungkin sesuai dengan masing-masing kebutuhan di jaringan itu agar ada kestabilan layanan sesuai dengan harapan masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Hibah Air Minum MBR 52%, PUDAM Ponorogo Turunkan Harga Pendaftaran Jadi Rp57 Ribu

Pihaknya menghimbau, selama musim kemarau warga diminta bijak dan tidak boros dalam menggunakan air bersih. Pasalnya, kapasitas PUDAM dalam mengaliri air bersih tetap dan tidak bertambah.

" Himbauan hemat menggunakan air, Kalau sekarang berboros, bisa memicu kekurangan distribusi air bersih. Terlebih jangka panjangnya bila konservasi alam tidak seimbang maka beberapa tahun kemudian akan langka air. Maka kita harus menjaga ketersediaan air itu secara bijak," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru