SURABAYA (Realita)- Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, berhasil meraih prestasi membanggakan dengan masuk dalam tiga besar Lomba Desa dan Kelurahan serta Pelaksanaan Terbaik 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur Tahun 2024. Keberhasilan ini menjadi salah satu faktor pendukung Kota Surabaya dalam menyabet penghargaan Digital Government SPBE Award Summit 2024.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil kolaborasi dan kerja keras seluruh elemen masyarakat. Termasuk Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kelurahan Jemur Wonosari.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Ibu di Surabaya: Ubah Pola Asuh, Selamatkan Anak dari Speech Delay Berkat SOTH
"Kenapa Surabaya bisa mendapatkan SPBE? karena kami bisa mengetahui data jumlah warga dalam satu RT. Kemudian, siapa saja warga miskin, pra miskin, dan sejahtera? Itu lurah, camat, dan KSH pasti bisa menjawab karena berdasarkan data dari aplikasi Sayang Warga,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (13/6/2024).
Selain itu, keberhasilan ini juga berkat kolaborasi antara PKK dengan Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membentuk Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Menurut dia, 10 program pokok PKK ini juga selaras dengan filosofi pembentukan Kampung Madani di Kota Pahlawan.
“Matur nuwun (terima kasih) untuk seluruh kader PKK. Stunting Kota Surabaya tercatat menjadi 1,6 persen dan terendah se-Indonesia. Sebab, SOTH berperan penting dalam mengubah karakter orang tua terhadap pola asuh anak,” ujar dia.
Oleh sebab itu, melalui Lomba Pelaksanaan Terbaik 10 Program Pokok PKK Jatim 2024, Wali Kota Eri berharap, seluruh inovasi dalam pelayanan pemerintah, dapat dirangkum menjadi satu. Sehingga bisa direplikasi banyak kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat Apeksi lalu, jangan ada aplikasi lain lagi. Jika ada yang terbaik di Surabaya atau di kabupaten/kota lainnya bisa digabungkan. Saya juga menyampaikan kepada Presiden pada waktu Apeksi, tidak ada lagi aplikasi lain, kita rangkum jadi satu sehingga APBD digunakan untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan bahwa terdapat beberapa program unggulan yang telah dijalankan Kelurahan Jemur Wonosari. Di antaranya, PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) berupa simulasi sebagai sarana untuk sosialisasi kepada masyarakat.
“Kemudian, Gerakan keluarga Indonesia dalam peningkatan kualitas pengelolaan ekonomi (Gelari Pelangi), yakni mendukung perekonomian berupa Koperasi, Toko PKK, serta Kampung Mandiri. Lalu dalam Kampung Mandiri terdapat peternakan sapi, taman bacaan, Sinau Bareng, SOTH, PPT (Pos Paud Terpadu),” kata Bunda Rini, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Surabaya Responsif Gender, Pemkot Gelar Musrenbang Perempuan dalam Penyusunan RKPD 2025
Tak hanya itu, sejumlah program unggulan lain di Kelurahan Jemur Wonosari adalah Gerakan amalkan dan kukuhkan, halaman asri, teratur, indah, dan nyaman (AKU HATINYA PKK). Yakni, berupa kebun serpis, pisang cavendish dan pengelolaan sampah (bank sampah). Dan program yang terakhir adalah Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana dengan adanya Kader Madagaskar.
“Sebetulnya sebelum ikut lomba, inovasi pelayanan ini sudah berjalan. Sekarang semakin masif dilakukan, ada program dari pusat yang diimplementasikan ke kota dan sudah diterapkan di kelurahan,” imbuhnya.
Bunda Rini juga menjelaskan bahwa beberapa program unggulan itu semakin dimasifkan seperti SOTH. Sejumlah program itu pun tidak hanya dimasifkan di 31 kecamatan, tetapi telah bergerak hingga tingkat RW. Bahkan pula, PKK Surabaya segera menggencarkan Selantang (Sekolah Orang Tua Tangguh) hingga di tingkat Balai RW.
“Bahkan, saya berencana akan membuat sekolah untuk orang tua yang memiliki anak remaja, kurikulumnya khusus untuk anak remaja, tetapi saya harus berdiskusi dengan para ahli karena materinya berbeda,” jelasnya.
Terbaru, Bunda Rini juga berencana meluncurkan SIM PKK sebagai salah satu pencatatan digital bagi para kader PKK. “Jadi semua akan tercatat secara digital agar lebih terkoordinir dan bisa termonitor. Kita sedang berproses untuk memperbaiki administrasi di semua kelurahan,” ungkapnya.
Baca Juga: Sekolah Orang Tua Hebat, Solusi Atasi Stunting Lewat Pola Asuh dan Perbaikan Gizi di Surabaya
Sementara itu, Ketua Tim Perlombaan Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto menyebut, berdasarkan amanat dalam Permendagri Nomor 81 tahun 2015, pihaknya melaksanakan evaluasi secara rutin terhadap perkembangan desa dan kelurahan di Indonesia.
“Evaluasi yang dilakukan secara bertahap, mulai dari evaluasi di tingkat kelurahan, kemudian secara berjenjang evaluasi di kecamatan di kabupaten/kota, lalu di tingkat provinsi, dan selanjutnya nanti akan dilakukan di tingkat nasional,” kata Budi Sarwoto.
Budi Sarwoto mengaku hampir setiap tahun, Kota Surabaya selalu masuk tiga besar. Meski Surabaya sebagai kota besar, namun tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dalam menjaga kebersamaan dan keharmonisan di tengah masyarakat.
“Selamat kepada Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo yang telah berhasil masuk nominasi tiga besar untuk lomba kelurahan, dan juga Tim Penggerak PKK Kelurahan Jemur Wonosari yang juga masuk nominasi tiga besar,” pungkasnya.ys
Editor : Redaksi