Indopol Survey: Partai dengan Elektabilitas Tertinggi dan 2 Nama, Apabila Jadi Cawabup Lamongan

Indopol Survey: Partai dengan Elektabilitas Tertinggi dan 2 Nama, Apabila Jadi Cawabup Lamongan

LAMONGAN (Realita) - Hasil Indopol Survey menempatkan Partai Gerindra dengan elektabilitas tertinggi yakni 16,6%.

Baca Juga: Perindo Percayakan Kembali YES sebagai Bacalon Bupati Lamongan

Hal itu disampaikan Direktur Indopol Survey, Ratno Sulistyanto, saat merilis hasil riset terkait popularitas atau elektabilitas (dikenal) dan liketabilitas (disukai) para Bakal Calon (Bacalon) Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029, di Dapur Roti Cafe, di Jalan Sunan Drajad Lamongan, Selasa (02/07/2024).

"Kemudian disusul partai Golkar dengan angka 9,2 persen, PKB 8,2 persen, Nasdem 6,4 persen, PDI-P 2,8 persen dan lainnya rata-rata 1 persen atau dibawahnya," paparnya.

Baca Juga: Tak Punya Kursi Legislatif, PSI Tugaskan Abdul Ghofur Sebagai Bacabup Lamongan

Selain itu, Ratno juga menyampaikan elektabilitas, apabila nama-nama berikut sebagai calon wakil Bupati Lamongan.

"Eektabilitas tertinggi Suhandoyo dengan angka 20,8%. Disusul Kartika Hidayati 20,17 persen, Abdul Rouf 18,83 persen dan Abdul Ghofur 13%. Sementara Dirham Akbar Aksara mungkin karena pengenalan di masyarakat atau pemasangan gambar yang kurang, sehingga elektabilitasnya terkecil yakni 0,33 persen, " terusnya.

Baca Juga: Gagal Jadi DPR RI Pileg Tahun Ini, 3 Tokoh Politik Merapat Jelang Pilkada Lamongan

Survei Indopol Survey ini dilakukan pada tanggal 16 - 22 Juni 2024 dengan menggunakan wawancara tatap muka dan melibatkan 600 responden dengan kriteria warga berusia 17 tahun yang tersebar di desa, kelurahan di 27 kecamatan yang ada di Kab. Lamongan.

"Dinamika politik di Lamongan menjelang Pilkada pada periode bulan Juni 2024 ini menunjukkan dominannya elektabilitas petahana, Yuhronur Efendi. Kondisi ini memberikan peluang keterpilihan kembali petahana tidak terbendung dan memungkinkan akan melawan kotak kosong. Namun hal ini akan bisa berubah jika yang lain memanfaatkan 69,5% (masih bisa berubah karena faktor visi misi, pemberian uang, ajakan orang tua, ulama, pimpinan dan calon tersebut tidak dapat tiket partai politik, " paparnya. Def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru