KATHMANDU - Sebuah pesawat jatuh pada Rabu setelah lepas landas dari ibu kota Nepal, menewaskan 18 orang dan melukai seorang pilot yang merupakan satu-satunya yang selamat.
Pejabat polisi Basanta Rajauri mengatakan pihak berwenang telah mengevakuasi 18 jenazah tersebut. Pilot tersebut mengalami luka di matanya namun nyawanya tidak dalam bahaya, kata seorang dokter di Rumah Sakit Kathmandu Medical College, tempat pilot tersebut dirawat. Dokter tersebut berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang berbicara kepada media.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Brasil yang Tewaskan 62 Orang, Pilot Diduga Hindari Pemukiman saat Mendarat
Pernyataan pers yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Sipil Nepal menyebutkan pesawat domestik Saurya Airlines, yang dijadwalkan menuju kota resor Pokhara, lepas landas pada pukul 11:11 waktu setempat dari bandara Kathmandu dan berbelok ke kanan namun jatuh beberapa saat kemudian di bagian timur bandara.
Bandara Kathmandu, bandara utama yang melayani Nepal, terletak di dalam lembah yang dikelilingi oleh pegunungan di sebagian besar sisinya. Bandara ini dianggap sebagai bandara yang menantang bagi pilot dan pesawat yang lebih besar harus melewati celah di gunung untuk mendarat. Letaknya tepat di sebelah kota, dan dikelilingi oleh rumah-rumah dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Brasil, 10 Orang Selamat karena Salah Masuk Gerbang
Jenazah telah dibawa ke T.U. Rumah Sakit Pendidikan di Kathmandu untuk otopsi. Manifes maskapai menunjukkan ada dua pilot dan 17 penumpang. Awak dan 16 penumpang adalah warga negara Nepal dan satu penumpang diidentifikasi sebagai warga negara Yaman.
Bandara Internasional Tribhuvan, bandara utama di Nepal untuk penerbangan internasional dan domestik, telah ditutup saat kru darurat dan penyelidik mulai bekerja.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Sao Paulo Brasil Tewaskan 62 Orang, 10 Orang Selamat karena Batal Terbang
Pada tahun 2019, sebuah pesawat Bangladesh jatuh di bandara Tribhuvan, menewaskan 51 orang sementara 20 orang di dalamnya selamat. Investigasi mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut tidak sejajar dengan landasan pacu dan pilotnya mengalami disorientasi dan mencoba mendarat dengan "putus asa" ketika pesawat tersebut jatuh.
Pada tahun 2015, sebuah jet Turkish Airlines yang mendarat di tengah kabut tebal tergelincir dari landasan pacu yang licin di bandara. Pesawat tersebut membawa 238 orang namun tidak ada korban luka serius.ap
Editor : Redaksi