WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris melakukan kampanye kilat untuk kampanye pemilu presiden (pilpres) AS. Sebagaimana diketahui, seiring mundurnya Presiden Joe Biden, Harris kini menjadi kandidat kuat calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.
Dalam jajak pendapat terbaru, potensi Kamala Harris mengalahkan capres dari Partai Republik, Donald Trump juga makin mungkin. Beberapa data terkini menunjukkan politisi perempuan 59 tahun itu telah mempersempit jarak dengan saingannya itu.
Baca Juga: Lebih Tegas dari Biden, Kamala Harris ke Netanyahu: Hentikan Genosida di Palestina Sekarang juga
Harris dan Trump dilaporkan memulai persaingan langsung mereka dengan kedudukan yang hampir sama. Situasi ini membuat panggung untuk kampanye kedua kandidat bakal ketat tiga setengah bulan ke depan.
Jajak pendapat nasional Reuters/Ipsos yang dirilis pada Selasa misalnya menunjukkan Harris unggul dari Trump. Bahkan Harris mendapat suara 44% sementara Trump 42% atas Trump.
Sementara jajak pendapat nasional New York Times/Siena College yang diterbitkan Kamis juga menemukan Harris telah mempersempit jarak kemenangan Trump. dengan 46% melawan 48%. Angka ini mengecil dibandingkan dengan hasil jajak pendapat pada awal Juli, di mana Trump mendapat 49% berbanding Biden 41%.
Jajak pendapat yang dirilis Emerson College/The Hill pada Kamis juga menemukan bahwa Harris mulai memperkecil jarak dengan Trump di lima negara bagian medan pertempuran yang penting. Meliputi Arizona, Georgia, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Trump memang masih unggul di empat negara bagian yang kritis yakni Arizona (49% vs 44%), Georgia (48% vs 46%), Michigan (46% vs 45%) dan Pennsylvania (48% vs 46%). Namun keduanya imbang di Wisconsin dengan 47%.
Secara keseluruhan, jajak pendapat menunjukkan bahwa meskipun Trump mempertahankan keunggulan tipis, ia belum melihat memperlihatkan peningkatan dukungan setelah Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu. Di sisi lain, Harris juga mendapatkan dukungan dari tokoh penting di dunia politik AS.
Baca Juga: Jajak Pendapat Terbaru: Kamala Harris Unggul Telak di Atas Trump
Dukungan orang penting AS ini salah satunya muncul dari mantan Presiden Barack Obama, yang telah melakukan kontak rutin dengan Harris. Sumber mengatakan Obama berencana untuk segera mendukungnya sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Di sisi lain, Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang masih memiliki pengaruh besar dalam Partai Demokrat, juga mendukung Harris pada Kamis. Ini diikuti anggota parlemen perempuan lainnya.
Di sisi lain, kampanye juga mulai dilakukan Harris. Ia merilis iklan video pertamanya secara daring kemarin.
Harris menarasikan iklan tersebut, membingkai kampanye tersebut sebagai perjuangan untuk melindungi kebebasan individu warga Amerika. Lagu Beyonce berjudul "Freedom" dipakai dalam kampanye itu.
Baca Juga: Kamala Harris Bakal Bikin Trump Gemetaran
Ia juga berkampanye offline dengan hadir dihadapan serikat guru terbesar AS. Harris menjanjikan "perjuangan untuk masa depan".
Dalam pidatonya di Houston kepada Federasi Guru Amerika, Harris menyebut akan fokus pada kebijakan ekonomi dan hak-hak pekerja, menggembar-gemborkan rencana untuk perawatan kesehatan dan perawatan anak yang terjangkau. Ia mengkritik Partai Republik karena memblokir pembatasan senjata setelah penembakan di sekolah.
"Perjuangan kita adalah untuk masa depan," kata Harris kepada sekitar 3.500 orang, seperti dikutip Reuters.
"Kita sedang berjuang untuk kebebasan kita yang paling mendasar. Dan kepada para pemimpin ini, saya katakan: Lakukanlah," tegasnya.bc
Editor : Redaksi