MADIUN (Realita) - Pembangunan pondok lansia Kota Madiun tidak sepenuhnya mulus. Pasalnya, salah satu proyek strategis tahun 2023 yang menghabiskan anggaran Rp 9,7 miliar itu sempat beberapa kali menuai kritikan.
Namun faktanya, saat ini gedung yang berada di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo itu justru dipuji-puji oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
Berikut 8 fakta seputar pembangunan Pondok Lansia:
1. Proyek Pondok Lansia Jilid I senilai Rp 9,7 miliar dikerjakan tahun 2023 dan sempat ditinjau oleh tim supervisi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Pondok Lansia Jilid I kini mulai ditempati. Fasilitas mulai kamar tidur, kamar mandi, fasilitas olah raga, dan tempat ibadah.
3. Masjid Pondok Lansia senilai Rp 4,3 miliar dibangun tahun 2023 dan sudah mulai digunakan sejak diresmikan Wali Kota Madiun periode 2019-2024, Maidi pada akhir tahun 2023 lalu.
Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Terapkan WFA, Boleh Kerja dari Mana Saja
4. Tahun 2024, pembangunan Pondok Lansia tahap II dilanjutkan dengan anggaran sekitar Rp 8,6 miliar.
5. Pondok Lansia Kota Madiun yang dibangun dengan menggunakan APBD diklaim Pemprov Jatim baru pertama kali ada di Indonesia.
6. Pondok Lansia Kota Madiun dapat membantu Pemprov Jatim dalam upaya penanganan lansia. Terlebih saat ini lansia berumur diatas 60 tahun yang ada di Jawa Timur mencapai 6,4 juta. Sedangkan dari jumlah itu, lansia yang bisa ditampung pemprov hanya sebanyak 940 orang.
Baca Juga: Lagi, Pemkot Madiun Raih Penghargaan dari Menpan-RB
7. Lansia di Kota Madiun terdapat 32.280 orang. Dari jumlah itu, 588 jiwa merupakan lansia non potensial alias ngebrok. Dengan rincian 115 lansia tanpa keluarga yang dirawat oleh lingkungan sekitar, 72 lansia tanpa keluarga yang tinggal di rumah kos atau kontrakan, dan 401 lansia tinggal bersama keluarga.
8. Adanya Pondok Lansia di Kota Madiun dapat memberikan jaminan sosial bagi para lansia secara maksimal. adi
Editor : Redaksi