JOMBANG (Realita)- Kualitas pengerjaan lapisan penetrasi macadam (lapen) pada ruas jalan Dusun Banjarpoh, Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, jauh dari harapan.
Salah seorang warga Dusun Banjarpoh mengatakan, jika kualitas pengerjaan peningkatan jalan lapen yang menelan anggaran dana desa Rp60 juta sangat rendah.
Baca Juga: Praktisi Hukum: Dinas PUPR Nganjuk Bisa Dituntut UU Nomor 22 Tahun 2009 karena Abaikan Jalan Rusak
"Pengerjaan sekitar sebulan lalu. Cuma dikasih cairan aspal sedikit lalu di atasnya diberi lapisan agregat kecil-kecil kayak pecahan batu," kata warga, Rabu (18/9/2024).
Menurutnya, karena disinyalir dikerjakan asal-asalan banyak agregat jalan lapen di ruas jalan Dusun Banjarpoh sepanjang 211 meter yang sudah lepas.
"Materialnya banyak yang gak nempel sempurna, wong kemarin ngerjakan hanya ditambal yang kelihatan rusak dan itupun dikerjakan asal saja," tugasnya.
Dia menduga jika pengerjaan peningkatan jalan lapen di desanya tidak sesuai dengan spesifikasi. "Bisa jadi tidak sesuai dengan RAB nya. Kemungkinan itu ada, masyarakat tau sendiri bagaimana pengerjaan di lapangan. Selain itu juga malah menimbulkan debu, mengganggu aktivitas warga," tuturnya memungkasi.
Terpisah Kepala Desa Palrejo, Yudi Santoso menampik jika pengerjaan peningkatan jalan lapen dengan anggaran dana desa, tidak sesuai spesifikasi.
Baca Juga: Gara-Gara Jalan Rusak, Bayi 5 Bulan Meninggal di Perjalanan Menuju RS di Ketapang
"Yang lebih tau detailnya tim pelaksana kegiatan (TPK). Kalau soal agregat lapen banyak yang tidak menempel, itu karena sering disiram warga karena berdebu. Aspal kalau kena air kan cepat rusak," ungkapnya.
Untuk pengerjaan Yudi mengakui jika jalan desa yang mengalami kerusakan parah, menjadi prioritas.
"Aspalnya ada sekitar 15 drum. Kalau kerusakan yang parah kita kasih agregat banyak. Jadi prioritas," kata dia.
Pantau di lokasi, terlihat banyak agregat lapen yang terlepas dan terkumpul di tepi jalan.
Dari pengamatan hanya dilakukan proses tambal lubang jalan. Bukan peningkatan jalan. Selain itu masih banyak sisa agregat lapen yang dibiarkan di pinggir ruas jalan dusun.
Begitu juga material agregat lapen menumpuk di halaman balai desa sekitar satu dump truk, dimungkinkan sisa pengerjaan. (rif)
Editor : Redaksi