SELASA, 11 Juni 2024 Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) menyelenggarakan program Focus Group Discussion (FGD) Lokakarya Pengembangan Modul Online Courses pada Massive Open Online Courses (MOOC) UNESA.
Acara ini diadakan di ruang siding O1 lantai 1 FIP, yang dihadiri oleh Wakil Rektor II Bidang hukum, ketatalaksanaan, keuangan, sumber daya dan usaha Dr. Bachtiar Syaful Bachri, M.Pd., Wakil Dekan II FIP Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd., Perwakilan Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar, perwakilan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dan perwakilan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Kegiatan FGD ini dibuka oleh Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Dekan II FIP Universitas Negeri, Surabaya. FGD yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Pendidikan ini mendiskusikan mengenai pengembangan Massive Open Online Courses atau lebih singkatanya biasa disebut MOOC. MOOC ini merupakan sebuah program PJJ yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat untuk mengikuti pembelajaran dari sebuah universitas yang dijarkan oleh para dosen yang ahli di bidangnya.
Serangkaian acara yang berlangsung di antaranya meliputi pemaparan materi oleh Dr. Ir. Syamsul Arifin, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenai Artificial Intelegence. Dalam materi yang dipaparkan, pelaksanaan FGD ini tak lain yaitu untuk memotivasi dari bapak ibu dosen karena pekerjaan dosen dianggap terus menerus bertambah dan semakin luas cakupannya. Oleh karena itu segala sumber belajar harus digerakkan, termauk dalam bidang teknologi pendidikan. Selain itu Prof. Dr. Rusijono, M.Pd. juga membagikan tips bagaimana merancang PJJ yang relevan.
Baca Juga: Program Studi S1 Teknologi Pendidikan FIP UNESA Gelar Pelatihan Desain Pembelajaran Berdiferensiasi
“Yang sesuai dengan materi, sesuai dengan tujuan. Secara umum, semua boleh di-PJJ-kan, hanya materi-materi yang sifatnya praktek itu harus ada offline-nya, harus ada pertemuannya. Agar bisa tahu apakah yang dirancang seudah sesuai atau belum, apakah siswa sudah memahami materi atau belum. Karena kalau hanya merancang saja tidak dilakukan revisi selanjutnya, ya bagaimana?”.
Baca Juga: Menggali Potensi Media Pembelajaran Audio: Alternatif Terlupakan dalam Pendidikan Modern
Harapan diselenggarakannya kegiatan FGD ini dapat menjadi solusi masalah kesenjangan pendidikan di daerah 3T (Tertinggal Terdepan dan Terluar). MOOC ini sangat membantu pemerataan pendidikan di daerah tersebut dan dapat menjadi media yang baik. Sehingga kedepannya bisa lebih dioptimalkan dengan catatan infrastruktur jaringan internet sudah baik di daerah tersebut.
Editor : Redaksi