Saat PPKM malah Gelar Dangdutan, Begini Akibatnya

BANDUNG- Petugas gabungan membubarkan acara singa depok dan dangdutan yang digelar dalam sebuah resepsi pernikahan warga di Kampung Cimanggu RT 1/12, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (16/8/2021).

Pasalnya aktivitas tersebut dianggap melanggar aturan yang diberlakukan dimasa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Dimana masih belum diperbolehkan adanya kegiatan hiburan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: IDI Sarankan Pemerintah Cabut PPKM

"Acaranya dibubarkan karena melanggar PPKM Level 4 yang hari ini masih berlaku," kata Kepala Satpol PP KBB, Asep Sehabudin.

Asep mengatakan, saat akan dibubarkan petugas warga yang mengadakan acara tersebut sempat memaksa agar acara hiburan singa depok dan dangdutan itu tetap dilanjutkan. Warga beralasan karena acaranya sudah terlanjur digelar dan sudah mengundang tamu.

Baca Juga: Lho, Pemerintah Perpanjang PPKM lagi

Akhirnya, pihaknya terpaksa memberikan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) kepada warga selaku penyelenggara. Pertimbangannya yang bersangkutan masih tetap ngotot memaksa menggelar acara padahal sudah diperingatkan dan diberi teguran secara lisan.

"Kita berika sanksi tipiring karena diberi teguran lisan masih memaksa acara untuk tetap digelar. Padahal kami juga sudah memberikan pemahaman dan teguran secara persuasif," tandasnya, seraya menyebutkan sidang Tipiring digelar di Pengadilan Negeri Bale Bandung. 

Baca Juga: Baladhika Karya Jatim Dukung DPD Partai Golkar, Cabut PPKM sebelum Ramadhan

Menurutnya, pembubaran acara tersebut setelah pihaknya sebelumnya mendapat laporan dari masyarakat. Anggota langsung turun ke lapangan untuk menindaklanjuti laporan dan ternyata benar ada hiburan singa depok dan dangdutan di lokasi tersebut.

Dia pun memastikan jika acara tersebut tidak ada izin dari Satgas COVID-19. Mereka tetap menggelar acara hiburan dengan cara mencuri-curi kesempatan karena lokasinya cukup jauh dari pusat kota, sehingga mereka berfikir tidak akan ketahuan petugas "Pembubaran kami lakukan dengan persuasif dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan," ucapnya.sin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru