BEIRUT- Israel kembali serang pangkalan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) di Naqoura. Total sekitar 15 orang anggota UNIFIL dikabarkan terluka.
Insiden terbaru ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres untuk "segera" menarik pasukan penjaga perdamaian PBB dari zona pertempuran di Lebanon selatan.
Baca Juga: Brutal! Teroris Israel Serang Pasukan PBB lagi
UNIFIL, menuduh Pasukan Pertahanan Israel menghancurkan gerbang utama mereka dan menyebabkan cedera ringan pada sedikitnya 15 tentara setelah pasukan Israel "memasuki secara paksa" posisi mereka.
Tuduhan yang dimuat dalam pernyataan UNIFIL ini muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa insiden yang terjadi pada Minggu pagi di posisi PBB di Ramiya tersebut melibatkan dua tank Israel.
"Kami mengingatkan IDF dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta untuk menghormati keutuhan tempat PBB setiap saat," tambah UNIFIL dalam pernyataannya yang dikutip Euronews, Senin 14 Oktober 2024.
Sebelumnya, Netanyahu, dalam pidato video kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa sudah waktunya untuk menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan zona pertempuran.
"Sekretaris Jenderal, singkirkan pasukan UNIFIL dari bahaya. Itu harus dilakukan sekarang juga, segera,” Netanyahu berkata dalam bahasa Inggris selama pidatonya, yang disampaikan dalam bahasa Ibrani.
Seruannya itu menyusul serangan dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan sedikitnya lima pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam pertempuran antara militer Israel dan Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Sedang Rapat Koordinasi Pengiriman Bantuan, Wali Kota Lebanon Selatan Meninggal Diserang Israel
UNIFIL mengatakan ledakan baru menghantam markas besarnya pada hari Jumat, melukai dua pasukan penjaga perdamaian sehari setelah pasukan Israel menargetkan posisi yang sama dan menyerang pusat kota Beirut.
Pasukan PBB sebelumnya menuduh tentara Israel sengaja menargetkan pangkalan Naqoura milik misi UNIFIL, yang menyebabkan banyak pasukan penjaga perdamaian terluka.
Serangan tersebut telah menyebabkan kecaman luas, dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menuntut pertanggungjawaban dari Israel dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyerukan semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional.
Sekitar empat puluh negara juga mengutuk keras serangan Israel baru-baru ini terhadap misi PBB di Lebanon.
Netanyahu, dalam pidatonya pada hari Minggu, menyatakan penyesalannya atas "kerugian yang disebabkan pada tentara UNIFIL".
Baca Juga: Netanyahu Tak Bakal Hentikan Perang
"Kami melakukan segala daya upaya untuk mencegah bahaya ini. Namun, cara paling sederhana dan paling logis untuk memastikan hal ini adalah dengan mengeluarkan mereka dari zona pertempuran," imbuh Netanyahu.
Sementara itu, serangan udara Israel terus menghantam beberapa wilayah di Lebanon selatan dan timur akhir pekan ini.
Sebuah masjid berusia 100 tahun di pusat desa Kfar Tibnit, dekat perbatasan, terkena serangan pada hari Minggu, demikian dilaporkan media lokal.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1.400 orang telah tewas sejak pertengahan September, ketika pasukan Israel memulai operasi darat mereka di Lebanon selatan, dibantu oleh peningkatan serangan udara.met
Editor : Redaksi