JOMBANG (Realita) - Masyarakat di Kabupaten Jombang menilai penyampaian pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Jombang nomor urut 01, Mundjidah Wahab dan Sumrambah, pada debat publik pertama sangat tepat sesuai pertanyaan panelis, bila dibandingkan dengan pasangan lainnya.
"Kemarin lihat debat di YouTube KPU, hasilnya terlihat Bu Mundjidah dan Mas Rambah bisa menjawab tepat sesuai pertanyaan panelis," kata Slamet (40) warga Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Minggu 20 Oktober 2024.
Baca Juga: Modal 20 Kursi, Pasangan Mundjidah-Sumrambah Optimis Menangi Pilbup Jombang 2024
Ia pun menyebut bahwa jawaban soal pengendalian harga pada saat panen raya tanaman padi, ia mengaku jawaban Sumrambah sangat sesuai dengan kondisi pertanian di lapangan.
"Pas ditanya apa yang dilakukan paslon agar harga terjaga saat panen raya. Itu mas Sumrambah langsung jawab kalau permasalahan itu setiap saat dijumpai petani, tapi ini tidak kita alami pada tahun 2023 - 2024 karena harga panen padi masih bagus," ujarnya, sembari menirukan jawaban Sumrambah.
Selain itu, sambung Slamet pasangan petahana itu, juga memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Ya mas Rambah juga memberikan solusi yang tepat, seperti solusi insfrastruktur harus terfasilitasi, kita punya Makmur, kembali berkelompok, satu hamparan, fasilitasi perbankkan, mereka terfasilitasi offtakernya, sehingga ada direck Poktan, Gapoktan ke offtaker, seperti itu, jawabannya," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Efendi (29) warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Kudu.
Menurut pria yang sehari-hari bertani tembakau dan berternak sapi itu, tak hanya jawaban Sumrambah, jawaban Mundjidah soal cara mengoptimalisasi wisata religi dan alam juga sangat relevan.
"Ya kan waktu di YouTube itu Bu Mundjidah ditanya soal strategi apa untuk optimalisasi wisata religi dan wisata alam. Bu Mund kan jawab langsung kalau mereka selama ini sudah mengembangkan tempat wisata, lima tahun lalu sudah tidak seperti sekarang, Wonosalam jalannya sudah lebar dan terus dikembangkan," katanya.
Ia pun mengaku bahwa pasangan Mundjidah Sumrambah ini sudah melakukan beberapa trobosan kebijakan untuk pengembangan potensi wisata baik alam maupun religi. Dan hal itu disampaikan pada saat acara debat kemarin.
"Beliau juga menjelaskan bahwa wisata religi sudah disiapkan, makam gus dur sudah dikembangkan, di dalamnya ada pemgembangan parkir dan UMKM, ini sudah dilakukan bahkan di tempat wisata religi lain," ujarnya.
"Beliau juga menjelaskan bahwa untuk, UMKM sudah mereka siapkan di masing-masing tempat wisata religi. Sekaligus membuat promosi yang lebih baik," tuturnya.
Hal yang sama disampaikan, Wiwin Mahmudi (29) warga Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto.
Baca Juga: Pilkada Jombang 2024: Pasangan Petahana Mundjidah-Sumrambah Terima Surat Rekom dari Partai Demokrat
Menurut pria yang biasa berdagang ayam di pasar Tradisional Jombang ini, jawaban Mundjidah dan Sumrambah pada saat debat sangat sesuai dengan pertanyaan panelis.
Justru, pasangan lainnya, yang terlihat tidak bisa memberikan jawaban yang pas saat ditanya panelis atau pertanyaan dari calon.
"Kalau dilihat pada YouTube kemarin terlihat jelas ya, saat Bu Mundjidah akan menyambungkan wisata alam dengan wisata religi, karena hal itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, dan ini dapat dilihat pada realisasi tahun 2024 hasil perencanaan 2023 jalan penghubung wisata religi ke wisata alam Wonosalam sudah dibangun, itu perencanaan mereka Bu Mundjidah dan Sumrambah," kata Wiwin.
"Kalau pasangan Warsubi dan Salman, mereka terlihat kacau soal masalah pendidikan, apalagi soal istilah distrut, itu saya cari di google gak ada istilah, wah kacau," ujarnya.
Lebih lanjut Wiwin mengaku puas dengan jawaban dari Sumrambah soal strategi untuk mendorong ekonomi kreatif (Ekraf) di Jombang.
"Itu jawabannya sangat keren menurut saya ya, karena saya masih muda, dan jadi wirausaha, kemarin mas Rambah menyampaikan bahwa ekonomi kreatif menjadi 1 kekuatan dan menjadi satu tumpukan, pusat pelatihan sudah dibangun, bagaimana bisa berkembang ekonomi kreatif," tuturnya.
Tak hanya itu, Wiwin mengaku Sumrambah juga mencontohkan beberapa usaha Ekraf yang dimotori oleh kalangan anak muda.
"Beliau mas Ramah mencontohkan seperti di Kedunglosari misalnya ada anak muda lulusan STM yang berjualan online, penghasilannya bisa tembus Rp 20 hingga 30 juta perhari," katanya.
"Nah pada debat kemarin, mas Rambah bilang kalau mereka fasilitasi hal itu melalui media, influencer, dan mereka dorong kesana, semua berjalan bersama, sehingga pelaku ekonomi kreatif ini mampu aktualisasi dan mereka selama ini memfasilitasi sebagai pemerintah daerah," ujarnya.
Perlu diketahui debat publik perdana yang diikuti oleh paslon nomor urut 1, Mundjidah Sumrambah (Mudah) dan paslon nomor urut 2, Warsubi Salman (WarSa) membahas tiga materi, yakni pendidikan, pembangunan, dan ekonomi.rif
Editor : Redaksi