PONOROGO (Realita)- Bencana banjir di Kabupaten Ponorogo, Senin (16/12/2024) kemarin, mengundang keprihatinan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Bahkane menteri asal Kabupaten Bojonegoro itu hingga mendatangi Ponorogo, Sabtu (21/12/2024).
Hanif mengaku bancana banjir di Ponorogo perlu mendapat perhatian dan penanganan serius serta berkelanjutan. Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi secara menyeluruh bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kehutanan. Untuk mencari solusi komprehensif agar banjir banjir tidak lagi terjadi dimasa depan.
Baca Juga: Atasi Banjir Ponorogo, BNPB Bakal Rekayasa Cuaca
" Kementerian Lingkungan Hidup telah menyiapkan program berbasis hidrologi untuk memperkuat ekosistem, salah satunya melalui penanaman pohon. Program ini akan kami fokuskan pada rehabilitasi lingkungan, terutama di daerah-daerah kritis," ujarnya usai melakukan reboisasi di kawasan bukit Waduk Bendo Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo.
Hanif mengaku, vegatasi juga penting dilakukan dikawasan Waduk Bendo. Pasalnya, ia menilai banjir Ponorogo senin lalu juga dipicu hutan gundul, akibat pembukaan ladang rakyat. Menurutnya, penghijauan di kawasan ini mutlak dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyerap air hujan.
Baca Juga: Operasi Pasar Pemkab Diserbu Warga Terdampak Banjir Ponorogo
"Kami siap mendukung sepenuhnya. Kita harus kembalikan fungsi hutannya, dengan penanaman pohon," katanya.
Tak hanya melakukan penghijauan, dalam kesempatan ini Hanif juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dalam penanganan cepat bencana banjir.
Baca Juga: Banjir Ponorogo Genangi 14 Desa dan Kelurahan di 7 Kecamatan
Bantuan juga diberikan kepada Pondok Pesantren Nurul Qur’an di Kelurahan Pakunden yang terdampak banjir dimana ketinggian air sedada orang dewasa. Tak hanya itu, ia juga memberikan bantuan sebanyak 10.000 pohon untuk ditanam di kawasan Waduk Bendo dan lahan-lahan kritis lainnya di Ponorogo. znl
Editor : Redaksi