MADIUN (Realita) – Seluruh proyek strategis milik Pemkot Madiun tahun 2024 akhirnya tuntas digarap.
Selasa sore (31/12/2024), Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat meninjau langsung dua proyek yang ada di Kota Pendekar. Yakni, proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo dan proyek pembangunan Jembatan Gantung Patihan yang menghubungkan Kelurahan Patihan dan Kelurahan Sogaten.
Baca Juga: Pemkot Madiun Siagakan Satlinmas Jelang Pilkada 2024
‘’Pekerjaan IPLT dan Jembatan Patihan selesai. Memang secara resmi belum diresmikan, tapi secara fungsional sudah bisa digunakan masyarakat,’’ kata Eddy.
Menurutnya, hasil pekerjaan dua proyek strategis tersebut cukup bagus. Pun dikerjakan sesuai prosedur dan ketentuan. Selain itu, pekerjaan proyek didampingi oleh Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) dari Kejaksaan Negeri Kota Madiun.
‘’Insya Allah telah dikerjakan sesuai ketentuan,’’ yakinnya.
Untuk proyek pembangunan IPLT, lanjut Eddy, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 10,6 miliar. Pembangunan meliputi kantor operasional dan instalasi pengolahan. Seperti solid seperation chamber, drying area, anaerobic filter, gudang lumpur tinja, unit fakultatif, unit maturasi, cascade aerator, dan wetland.
‘’IPLT sudah bisa segera dioperasionalkan,’’ ujarnya.
Baca Juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Menurut Eddy, keberadaan proyek pembangunan IPLT untuk memenuhi pengelolaan sanitasi serta peningkatan taraf kesehatan masyarakat Kota Madiun. Nanti, lumpur tinja rumah tangga bakal diambil untuk diolah di IPLT agar limbah aman dibuang tanpa mencemari kualitas air tanah maupun air baku.
‘’Sehingga, lingkungan bersih serta sehat,’’ tuturnya.
Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto didampingi Kepala DPUPR, Thariq Megah saat meninjau proyek pembangunan IPLT, Selasa (31/12/2024).
Sedangkan proyek Jembatan Gantung Patihan, Eddy menyebut proyek didanai APBD 2024. Nilainya Rp 10,3 miliar. Dia menilai pekerjaan cukup bagus dan layak untuk digunakan masyarakat. Sebab, proyek dikerjakan rekanan yang memang spesialis membangun jembatan.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
‘’Jembatan dibangun sesuai ketentuan dan proses yang benar. Silakan masyarakat bisa memanfaatkan jembatan ini,’’ ajaknya.
Eddy mengatakan, jembatan itu dapat dilintasi pejalan kaki dan kendaraan roda dua dengan beban maksimal sekitar 4 ton. Selain itu, kondisi jembatan aman dilintasi lantaran dilengkapi railing bridge di sisi kanan dan kiri jembatan.
‘’Insya Allah kita resmikan serentak seluruh proyek fisik pada 5 Januari nanti. Termasuk proyek pembangunan Pondok Lansia tahap dua,’’ pungkasnya. adi
Editor : Redaksi