PONOROGO (Realita)- Sawah organik di Kabupaten Ponorogo terus diwujudkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Terbaru guna mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia oleh petani, Bupati Sugiri meluncurkan inovasi pupuk organik cair yang diberi nama Bio orGanik Frend (BG Frend).
Launching Pupuk BG Frend sendiri dilakukan Bupati Giri di kawasan persawahan di Jalan Anggrek Kekurahan Bangunsari Kecamatan Ponorogo, Rabu (22/01/2024).
Baca Juga: Rp 8,1 M Untuk Tuntaskan Banjir, Pemkab Ponorogo Gandeng Pusat dan Pemprov
Tak hanya memperkenalkan pupuk organik cair yang berbahan baku kotoran hewan ini, Bupati Sugiri juga memberikan bantuan 1.000 liter pupuk BG Frend ke petani di kawasan ini.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan pupuk BG Frend adalah hasil karya dari petani Ponorogo, beberapa peneliti pertanian dan dirinya. Ia mengaku pupuk ramah lingkungan dan diklaim murah meriah dalam pembuatannya ini berangkat dari keresahan petani akan sulitnya mencari pupuk kimia.
Terlebih sebelum eranya Pemkab Ponorogo meluncurkan Pupuk Organik Cair ( POC) yang dikemas botolan dengan dana puluhan miliar, pun ada yang dijual dengan harga ratusan ribu. Tapi ironisnya produktivitas hasil pertanian tidak meningkat.
" Kalau POC kita kan bisa buat. Apalagi dana semeliar malah bisa dibuat renang. Berangkat dari keresahan itu, kita cari formulasi bertemu dengan mas Beki ini dan ditemukanlah pupuk ini," ajarnya.
Sugiri mengaku pihaknya sudah lama mengaplikasikan BG Frend di beberapa demplot petani dan sudah terlihat hasilnya. Di Kelurahan Bangunsari yang menjadi salah satu demplot BG Frend sejak 2022 lalu peningkatan hasil pertanian bisa mencapai 10 persen.
" Membangun kepercayaan kepada petani kan tidak gampang. Maka kita mulai penelitian dan penerapan di beberapa demplot dan tidak terpublish. Hari ini terbukti hasilnya, di Bangunsari ini sudah tahun 3 pakai ini pupuknya," ujarnya.
Baca Juga: Calender Of Event Wisata 2025 Resmi Dilaunching, Ini Sederet Kegiatannya
Sugiri mengaku suksesi pupuk BG Frend di Bangunsari akan ditularkan dan diterapkan di seluruh wilayah Ponorogo. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia sedikit demi sedikit, dan mewujudkan sawah organik di Ponorogo dalam 5 tahun ke depan.
" Mudah-mudahan terwujudlah. Kenapa harus pupuk organik, pertama sawah menjadi sehat, harga produksi murah, panenya sehat, resapan air bagus. Apalagi bahanya tersedia melimpah di sekitar kita," akunya.
Sementara itu, salah satu aplikator BG Frend, Ahmad Subeki mengaku pengaplikasian pupuk BG Frend dalam pemupukan dilakukan dengan perbandingan 1:3 apapun ukurannya.
" Penyemprotan dilakukan sepuluh hari sekali. Untuk masa rentan itu diusia 35 hari atau 45 hari dan 55 hari itu harus di semprot lagi pakai ini ditambahkan satu butir telur per kotak atau 7 butir per hektar," akunya.
Baca Juga: Dukung Wisata MRMP Bupati Ponorogo Face Off Pemukiman Warga Sampung
Beki mengungkapkan sejak menggunakan BG Frend, penggunaan pupuk kimia berkurang drastis secara bertahap. Mulai 20 persen hingga 50 persen sampai saat ini.
" Bertahap pengurangannya. Harapan kita 0 persen menuju pertanian organik. Di saya efektivitas penggunaan pupuk ini sangat terasa karena pertumbuhan lebih cepat dan kuat terhadap hama," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi