TANGERANG - Polisi dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri, Tim Inafis yang dibantu Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya serta dari pihak Ditjenpas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP) di Blok C2 Lapas Klas 1 Tangerang tempat terjadinya kebakaran, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Di mana berdasarkan hasil olah TKP, polisi sejauh ini telah memeriksa 20 orang saksi terkait kebakaran tersebut. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Adi Hidayat, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Ada Dugaan Pungli oleh Oknum Petugas Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Begini Bantahan Kalapas
"Berdasarkan olah TKP, kita telah periksa 20 orang saksi karena kami menduga adanya tindak pidana yang terjadi dalam kebakaran tersebut dan saat ini mereka telah dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk menjalani pemeriksaan," ungkap Tubagus Adi.
Dijelaskan Adi, ke 20 orang yang diperiksa itu berasal dari petugas lapas yang tengah piket saat kejadian kebakaran, dan narapidana yang berada di Blok C2 tempat terjadinya kebakaran.
Baca Juga: 6 Masih DPO dari 16 Tahanan yang Kabur! IPW Dukung Kapolres Jakpus Kejar Pelaku
"Karena diduga terjadinya tindak pidana, maka kami mengumpulkan alat bukti. Di samping itu kita juga telah amankan barang bukti yang nantinya dijadikan alat bukti guna pemeriksaan di laboratorium lebih lanjut," tambahnya.
Meski telah melakukan olah TKP, Tubagus sejauh ini masih belum mau menyebut penyebab utama terjadinya kebakaran yang menewaskan 41 orang korban dari narapidana.
Baca Juga: Kompolnas Minta Pemeriksaan Menyeluruh Terkait Kaburnya 16 Tahanan di Polsek Tanah Abang
"Kalau itu hasil belum kan kita baru olah TKP. Dan penyidikannya masih berlangsung. Di mana yang dapat saya sampaikan berdasarkan hasil olah tkp itu ada beberapa yang kami bawa, antara lain adalah kabel-kabel, kemudian ada alat listrik, dan ketiga saluran instalasi. Sedangkan untuk titik awal apinya sendiri masih kita teliti. Dan Apakah ada kabel yang terbuka dan menjadi penyebab kebakaran dan konsleting listrik masih kita dalami," tandasnya.bst
Editor : Redaksi