Pemkot Madiun Mulai Vaksinasi Massal Pedagang Pasar Tradisional

MADIUN (Realita) - Walikota Madiun, Maidi meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi covid-19 massal untuk para pedagang pasar tradisional, Jumat (16/4/2021). 

Vaksinasi yang digelar di Wisma Haji Kota Madiun tersebut, dilakukan dengen menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para pedagang juga diantar-jemput menggunakan bus wisata Madiun Bus on Tour (Mabour) milik Pemkot Madiun.  

Baca Juga: Ruang Satu Kota Madiun, Window Display Dunia

"Rencana vaksin dilakukan di pasar. Tapi karena suhunya tidak sesuai standar kesehatan, maka dipusatkan disini (Wisma Haji,red)," kata Maidi, Jumat (16/4/2021).

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program vaksinasi nasional. Dimana sebelumnya, tenaga kesehatan (nakes) dan pelayan publik telah tuntas mendapat suntikan vaksin. Maidi menjelaskan, setelah vaksinasi pedagang pasar tradisional selesai, nantinya juga akan menyasar pedagang pasar modern, pedagang di lapak UMKM, dan lansia.

"Vaksin kita massifkan, khususnya pedagang pasar. Kenapa hari ini divaksin karena menyambut hari raya tentunya pengunjung pasar cukup banyak, disamping itu mereka harus taat protokol kesehatan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Walikota juga sempat membagikan masker kepada para pedagang. Ia menghimbau kepada para pedagang yang telah divaksin untuk tetap taat protokol kesehatan. Maidi menyebut, setelah melakukan peninjauan, ada sejumlah pedagang yang tidak bisa divaksin. Alasannya rata-rata karena tensi tinggi dan sebagian kadar gula darahnya terlalu tinggi sehingga penyuntikan vaksin terpaksa ditunda. Ia menargetkan vaksinasi terhadap pedagang pasar dapat tuntas dalam waktu dua hari kedepan.

"Targetnya ya kalau bisa hari ini tuntas. Kalau nggak bisa ya besok atau lusa," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani mengatakan, vaksinasi kali ini sedianya menyasar 3.300 pedagang. Namun untuk saat ini tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, karena melihat kecukupan vaksin yang diterima Pemkot. Sehingga hanya sekitar 500 pedagang saja yang hari ini divaksin mewakili seluruh pasar tradisional di Kota Madiun. Bukan hanya warga dalam kota, tetapi mereka yang tercatat berdagang di Kota Madiun. Sedangkan pedagang lainnya, vaksinasi dilakukan secara bertahap menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Kota Madiun Pecahkan Rekor MURI Peragaan Busana Kebaya Kartini Terpanjang

"Untuk selanjutnya kita nunggu vaksin dari pusat, kalau dapat lagi ya kita vaksin lagi. Ya memang bertahap. Adanya vaksin berapa ya kita kerjakan, terus begitu," katanya.

Terpisah, Mariani pedagang mracang di Pasar Josenan merasa bersyukur mendapat suntikan vaksin covid-19. Bahkan ia mengaku tidak ada keluhan sama sekali setelah divaksin, meski sebelumnya sempat takut disuntik.

"Senang Alhamdulillah sudah divaksin. Tapi nggak apa-apa kok, nggak sakit. Mudah-mudahan sehat, nggak ada terpapar penyakit utamanya covid," katanya.

Senada juga dikatakan Murtono, pedagang di Pasar Srijaya (Joyo) Kota Madiun. Meski baru kali pertama mendapat suntikan vaksin, tidak ada keluhan yang ia rasakan. "Ya saya mau divaksin karena agar sehat dan tidak kena covid-19," ucapnya.

Baca Juga: Hadiri Pameran Bonsai Besutan PPBI Kota Madiun, Maidi Beri Apresiasi

Pedagang pasar tradisional antusias mengikuti vaksin covid-19.Pedagang pasar tradisional antusias mengikuti vaksin covid-19.

Murtono menjelaskan, sehari sebelum divaksin, ia dan sesama rekan pedagang yang lain diminta oleh petugas pasar untuk mengumpulkan data dilengkapi fotokopi KTP. Selanjutnya menerima pemberitahuan untuk menjalani vaksinasi di Wisma Haji.

Adapun prosedur pemberian vaksin pada dasarnya sama seperti tahap sebelumnya. Para penerima vaksin terlebih dahulu dilakukan verifikasi data di meja pertama dengan menunjukkan bukti identitas KTP untuk dilakukan verifikasi. Selanjutnya  pada tahap berikutnya di meja kedua dilakukan skrining kesehatan. Di mana petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan serta mengidentifikasi penyakit penyerta atau komorbid. 

Jika calon penerima vaksin dinyatakan sehat maka vaksinasi dapat diberikan. Tahap selanjutnya di meja ketiga, dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 oleh petugas secara intramuskular pada lengan kiri sesuai prinsip penyuntikan aman. Sementara tahap berikutnya di meja ke empat petugas mencatat dan observasi hasil pelayanan vaksinasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Setelah itu, petugas memberikan penyuluhan tentang 5M dan vaksinasi Covid-19 serta pemberian kartu vaksinasi elektronik kepada peserta. adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru