Dosen dan Mahasiswa Ubaya dapat Penghargaan dari Perpurnas RI

SURABAYA(Realita)-Dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (UBAYA), Dr. Marisca Evalina Gondokesumo, S.H., M.H., S.Farm., M.Farm-Klin., Apt. dan Fenny Kusuma Leliga menerima penghargaan atas karya bukunya dalam acara Pekan Penghargaan Tahun 2021 dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia. Buku yang berjudul COVID-19 dinobatkan sebagai buku terbaik kedua subjek Covid-19 dalam Anugerah Buku Terbaik 2021 oleh Perpusnas RI. Marisca Evalina Gondokesumo dan Fenny Kusuma Leliga menunjukkan karya bukunya, piala dan sertifikat.

Pekan Penghargaan Tahun 2021 merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Perpusnas RI. Tahun ini Perpusnas RI memberikan penghargaan buku terbaik, karya rekam audio terbaik, penghargaan pelaksana serah simpan karya cetak dan karya rekam serta talk show Budaya dalam Karya. Berdasarkan penilaian dewan juri, terdapat 36 buku terbaik dari enam subjek. Mulai dari agribisnis, Covid-19, investasi, media sosial, pantun Indonesia dan pembelajaran jarak jauh. 

Baca Juga: Melalui MIC Transformer, SPI MoU Dengan Ubaya

Marisca Evalina Gondokesumo mengucap syukur dan berterima atas penghargaan yang telah diberikan oleh Perpusnas RI. Ia mengatakan jika awal mula pembuatan buku berjudul COVID-19 tersebut karena keinginannya dalam memberikan informasi-informasi perkembangan Covid-19 untuk menjawab kepanikan atau keresahan terkait issue dan hoax yang berkembang di masyarakat. Pandemi Covid-19 menjadi topik hangat di akhir tahun 2019 dan mulai masuk ke Indonesia bulan Maret 2020. Hal itu menyebabkan kepanikan dan keresahan sehingga semakin banyak informasi kurang tepat yang beredar serta mempengaruhi mindset masyarakat. 

“Kami mulai mengerjakannya di bulan Juni dan diterbitkan di bulan Desember 2020. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang aktual, menjawab issue dan hoax berdasarkan fakta yang sudah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya. Buku ini sangat pas dan direkomendasikan bagi masyarakat dan sejawat tenaga kesehatan,” ucap Marisca. 

Dosen yang kerab disapa Marisca itu mengungkapkan jika ia tidak sendirian dalam pengerjaan buku COVID-19. Buku ini adalah karya dirinya bersama Fenny Kusuma Leliga, mahasiswa Fakultas Farmasi yang saat ini mengambil Prodi Profesi Apoteker UBAYA. Marisca bersama Fenny membuat inovasi baru dalam penyampaian informasi pada buku. Pada setiap akhir topik disuguhkan rangkuman berupa poster yang akan membantu pembaca buku dalam mengingat kembali intisari dari topik yang dibahas. 

Baca Juga: Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi

“Desain poster atau gambarnya dilakukan sendiri oleh Fenny Kusuma Leliga. Poster ini tidak hanya gambar saja tetapi dilengkapi dengan scan barcode sehingga pembaca dapat mengunduh poster dan menyimpannya di laptop atau handphone. Dengan begitu, pembaca juga lebih mudah mengingat kembali apa yang sudah dibaca dan bisa dicetak untuk diletakkan di meja belajar atau meja kerja,” jelasnya.

Cilegon dalam

Menurut Marisca, ini adalah keunggulan dan nilai tambah dari buku COVID-19 dibanding dengan buku yang lain. Buku COVID-19 sudah dapat dibeli oleh masyarakat secara luas di toko buku maupun e-book. Marisca dan Fenny mendapatkan sertifikat dan uang penghargaan sebesar Rp 17,5 juta. Sebagian uang yang diterima akan disumbangkan kepada panti asuhan dan panti jompo di Surabaya. Sedangkan sisanya akan dibelikan hand sanitizer dan masker untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat umum. 

Baca Juga: Dosen Universitas Wijaya Putra 'Sulap' Sampah Pasar Jadi Bahan Bakar Minyak

“Rencana ke depan kami akan membuat buku ini menjadi buku yang ramah untuk penyandang disabilitas. Bentuknya berupa audio book dan buku braille yang berisi tentang informasi Covid-19,” ungkap Marisca. 

Perpusnas RI memberikan penghargaan untuk mendorong dan memotivasi penulis buku agar bisa secara konsisten menghasilkan karya yang berkualitas. Diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi karena sejatinya para penulis adalah pahlawan literasi bangsa.(arif)

Editor : Arif Ardliyanto

Berita Terbaru